REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ASEAN Para Games (APG) 2020 diputuskan untuk ditunda dari semula dijadwalkan pada 18-24 Januari menjadi 20-28 Maret 2020. Ketua Umum Komite Paralimpik Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun berharap penundaan penyelenggaraan APG 2020 akan cukup memberi waktu yang cukup bagi tuan rumah Filipina untuk mempersiapkan lebih baik.
Akibat ditunda dua bulan, pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) Kontingen Indonesia akhirnya dipastikan diperpanjang. Di satu sisi, perpanjangan pelatnas memberikan keuntungan untuk menambah masa latihan agar bisa mempertahankan predikat juara umum ASEAN Para Games yang diraih pada 2017 di Malaysia.
Mayoritas cabang olahraga kini melakukan penyesuaian jadwal latihan dan mengubah program latihannya untuk menjaga kondisi stamina dan teknik atlet akibat penundaan ini.
Pada cabang para atletik misalnya, menyebut penundaan tersebut sebetulnya tidak menjadi kendala bagi para atlet. Namun, para pelatih tetap menyiasati situasi tersebut dengan memperpanjang program latihan.
Pelatih timnas para atletik Slamet Widodo mengutarakan, fokus yang dilakukan sekarang ialah menjaga peak performance agar saat bertanding di Filipina bisa dalam kondisi terbaik. Sedangkan timnas para boling langsung menggeser ke program khusus berupa pelatihan teknik bermain.
Pelatih timnas para boling Waluyo menjamin, para atlet akan tetap siap bertanding sesuai jadwal baru yang sudah diputuskan dan perpanjangan pelatnas juga tidak mempengaruhi target yang sudah ditentukan pemerintah.
Penundaan yang berlanjut ke perpanjangan pelatnas juga berdampak pada aspek pembiayaan dan operasional. Menyikapi hal ini, induk cabang olahraga melakukan pengajuan anggaran tambahan guna membiayai pelatnas yang bertambah lama.
Waluyo menuturkan pihaknya sudah mendapat arahan dari NPC Indonesia untuk menyusun sebuah proposal yang berisi rincian tambahan anggaran program latihan kepada pemerintah dalam hal ini Kemenpora.
Proposal berupa Rancangan Anggaran Biaya (RAB) itu, katanya melanjutkan, memasukkan rincian anggaran pelatnas untuk bulan Januari sampai Maret 2020.
Begitu pula dengan cabang paraatletik, yang menjadi salah satu sektor yang membawa amanah terbesar dengan ditargetkan sebanyak 31 medali emas, turut mengajukan proposal tambahan pendanaan pelatnas.
Demi membiayai pelatnas bagi 55 atlet yang akan diikutkan pada 116 nomor perlombaan, timnas para atletik juga sudah menyusun RAB untuk tiga bulan ke depan.