REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Presiden Barca Josep Maria Bartomeu menggelar pertemuan dengan seluruh pemain terkait isu petinggi klub telah menyewa perusahan PR untuk menyebarkan berita negatif terhadap legenda mereka.
Setelah tersingkir dari Piala Supercopa Spanyol dan Copa del Rey, dan pemecatan Ernesto Valverde, lalu konflik antara Lionel Messi dan Eric Abidal, kasus membayar perusahaan untuk menggerakan sosial media itu bikin Barca sibuk di luar lapangan.
Dikutip dari Marca, Rabu (19/2), Quique Setien terlihat dalam sesi latihan hari ini. Sementara Guillermo Amor, Abidal dan Ramon Planes, berada di dalam kantor klub dengan Ali Dursun, serta agen dari Martin Braithwaite yang sedang merampungkan peminjaman pemain.
Barca menyangkal ada yang salah dalam menyewa i3 Ventures untuk membuat akun media sosial, yang dianggap bertentangan dengan Bartomeu. Sang presiden pun masuk ke fasilitas klub pada Rabu sore untuk menggelar pembicaraan dengan pemain.
Akun Twitter FC Barcelona telah diretas, sehingga pesan dari luar Klub muncul namun telah dilaporkan dan dihapus. Tweet tersebut dibuat oleh pihak ketiga untuk kepentingan analisisa data.
— FC Barcelona (@fcbarcelona_id) February 15, 2020
Salah satu korban dari akun tersebut adalah Jaume Roures. Ia mengetahui kalau Barcelona di belakang akun yang menyerangnya adalah miliki Blaugrana. Pebisnis Katalan itu menjadi salah satu target dari beberapa akun, bersama dengan dengan Lionel Messi, Victor Font, Xavi Hernandez dan Pep Guardiola.
''Sebagai anggota Barcelona, saya sedikit malu bahwa petinggi Barcelona dapat melakukan hal ini. Saya sangat yakin bahwa mereka berada di belakang akun ini dan kami berencana untuk membawa ke ranah hukum,'' ucap Roures.
Ia mengutuk tindakan tersebut selayaknya dilakukan oleh orang tak beradab, bukan klub seperti Barcelona. Sehingga Roures sulit percaya bahwa klub sebesar Barcelona menghabiskan uang untuk orang-orang kotor di internal maupun di luar klub. Roures menyatakan punya dokumen yang mendukung informasi kelakuan petinggi Barca tersebut.
''Bukan hanya orang-orang yang mereka incar dan opini sesat, tapi ini adalah penyalahgunaan uang klub secara terang-terangan, jutaan euro bukan jumlah yang sedikit,'' katanya Roures.