Rabu 26 Feb 2020 17:03 WIB

Guardiola dan Bayang-Bayang Kegagalan Eksekusi Penalti

Penalti jadi momok menakutkan bagi Guardiola selama beberapa tahun terakhir.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Pelatih Manchester City Pep Guardiola.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Harapan gelar bagi Manchester City musim ini hanya tinggal dari kompetisi di luar Liga Primer Inggris. Oleh karena itu, hanya ada sedikit ruang untuk kesalahan agar City bisa terus melaju. Salah satu yang jadi sorotan adalah eksekusi penalti yang masih belum efektif.

Terakhir, Sergio Aguero gagal memanfaatkan perannya sebagai algojo di titik putih usai dimentahkan kiper Leicester City Kasper Schmeicel. Total, City sudah gagal memanfaatkan penalti sebanyak empat kali secara beruntun.

Baca Juga

Raheem Sterling dua kali gagal saat melawan Wolves, keduanya penaltinya ditahan kiper, sebelum mencetak gol lewat rebound. Gabriel Jesus sekali saat melawan Seffield United, dan Ilkay Guendogan mementahkan peluangnya saat melawan Tottenham Hotspur.

Setelah ditepisnya tendangan Guendogan oleh Hugo Lloris, Pep Guardiola harus memilih orang yang tepat sebagai eksekutor penalti. ''Mungkin kami akan menendang (mencetak gol) penalti saat kami membutuhkannya untuk menang,'' ujar Guardiola dikutip dari Sky Sports, Rabu (26/2).

Oleh karena itu, Guardiola sadar, dalam fase gugur di Liga Champions, detail seperti ini sangat penting untuk membuat perbedaan. Apalagi, penalti jadi momok yang cukup menakutkan bagi Guardiola selama beberapa tahun terakhir. Musim lalu, kegagalan Aguero mengkonversi penalti di babak perempat final Liga Champions melawan Tottenham Hotspur membuat the Citizens harus tersingkir.

Pada 20212, tendangan penalti Lionel Messi membentur tiang gawang di semifinal Liga Champions melawan Chelsea, saat Guardiola masih jadi pelatih Barcelona. Pada musim terakhir Guardiola sebagai pelatih di Bayern Muenchen, Thomas Mueller melewatkan peluang unggul pada leg kedua semifinal lagi melawan Atletico Madrid. Dan lagi, itu membuatnya gagal meraih trofi Liga Champions.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement