REPUBLIKA.CO.ID, LONDON --Sepak bola Inggris terancam mengalami kerugian yang sangat besar, jika musim ini tak dilanjutkan, setelah kompetisi dihentikan sementara karena wabah virus corona. Dikutip dari Express, Ahad (22/3), sepak bola Inggris berpotensi rugi sampai 10 miliar pound atau Rp 188 triliun.
Sampai saat ini, Liga Primer Inggris belum akan diteruskan sampai akhir April, dengan Liverpool unggul 25 poin dari Manchester City di posisi kedua klasemen. Sementara pertandingan sisa 9 laga ini untuk mengakhiri musim ini. Namun prediksi yang paling diambil adalah Liga Inggris akan langsung distop tanpa ada lanjutan kompetisi musim ini.
Jika itu terjadi, maka klub akan kehilangan pendapatan dari berbagai sumber, semisal hak siar TV, pendapatan dari pertandingan, uang hadiah dari kompetisi Eropa dan domestik yang mencapai 1 miliat pound. Tapi kerugian yang paling besar adalah nilai dari klub itu sendiri. Manchester United misalnya, telah mengalami kerugian sebesar 613 juta pound atau Rp 11 triliun dari penurunan nilai saham.
Angka itu anjlok 25 persen dari harga asli saham Iblis Merah. Maka, jika masalah yang sama terjadi dengan klub lain, maka semua klub di Liga Inggris kalau ditotal diprediksi kehilangan 9 miliar Pound. Penyebaran virus Covid-19 ini juga membuat Leeds United dan West Brom gagal promosi ke divisi utama atau Liga Primer. Perusahaan TV akan memangkas pengeluaran sebesar 150 juta pound untuk dua klub itu jika bertahan di divisi Championship.
Daftar Pendapatan klub Inggris :
Pendapatan Pertandingan
Liga Primer Inggris : 100 juta pound
EFL Championship : 36 juta pound
League One : 6,9 juta pound
League Two : 3,6 juta pound
Total kerugian : 146 juta pound
Pendapatan dari uang hadiah
Piala FA : 15 juta pound
Liga Champions : 64 juta pound
Liga Europa : 26 juta pound
Total kerugian : 105 juta pound
Pendapatan hak siar
Liga Primer Inggris : 750 juta pound
Championship : 30 juta pound
Total kerugian dari hak siar : 9,25 miliar pound.
Total potensi kerugian : 10,28 juta pound.