REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Kota Denpasar, Bali Made Muliawan Arya meminta kepada petinjunya untuk sementara waktu berlatih di rumah dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
"Kami imbau kepada semua atlet tinju Kota Denpasar untuk sementara waktu agar berlatih di rumah. Langkah ini kami lakukan untuk menindaklanjutisurat imbauan dari Ketua Umum Pertina Pusat Johni Asadoma," kata Ketua Pertina Denpasar Made Muliawan Aryadi Denpasar, Jumat.
"Bencana wabah virus corona menjadi hal yang serius bagi pemerintah. Termasuk imbauan kegiatan keolahragaan agar tidak dilakukan secara bersama-sama (berkumpul). Surat dari Ketum Pertina Pusat menyebutkan bahwa upaya membantu pemerintah memutuskan penyebaran COVID-19, untuk menghentikan sementara semua kegiatan Pertina yang bersifat mengumpulkan orang banyak, baik dilaksanakan oleh Pertina Pusat maupun oleh Pengprov Pertina se-Indonesia," kata pria yang akrab dipanggil De Gadjah.
Adapun seluruh kegiatan yang dihentikan sementara tersebut adalah semua pertandingan dalam negeri, latihan keluar negeri maupun di dalam negeri (seperti try out, training camp, pelatnas, pelatda). Termasuk juga kegiatan Musprov, Munas, pelantikan-pelantikan pengurus provinsi, serta seluruh kegiatan yang bersifat mengumpulkan orang banyak.
"Penghentian sementara seluruh kegiatan tersebut, sampai dengan adanya pemberitahuan dari pemerintah bahwa situasi sudah normal dan kegiatan dapat dilaksanakan lagi seperti biasa," kata De Gadjah menambahkan.
Mengacu pada hal tersebut, De Gadjah mengatakan, selaku Ketua Pertina Denpasar secara tegas sejak awal pihaknya mengimbau kepada atlet untuk mengurangi aktivitas.
Bahkan kegiatan ajang tahunan Wali Kota Cup yang seharusnya di gelar 21-22 Maret, karena situasi darurat COVID-19 terpaksa ditunda sampai waktu yang tak ditentukan.
"Kami imbau untuk atlet latihan di rumah masing-masing. Mereka harus tetap latihan, tidak ada istilah libur. Tetap latihan sendiri pagi dan sore," ucap De Gadjah yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar.
De Gadjah juga berharap kepada semua atlet untuk bisa menjalin komunikasi latihan lewat daring (online) dengan pelatih. "Kami disiplinkan wajib menunjukkan latihan masing-masing lewat video. Hasil tes bisa kita buktikan mana yang benar serius latihan atau bohong," katanya.