REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Asosiasi Pemain Liga Italia (AIC), Damiano Tommasi mengatakan, proposal Serie A untuk memotong sepertiga gaji pemain merupakan hal gila. Klub nampaknya sudah memutuskan akan memotong gaji pemain, namun keputusan itu disebut memalukan dan tidak bisa diterima.
AIC kecewa karena keputusan itu diambil tanpa melibatkan pemain. Para pemain melalui AIC menyampaikan penolakan dengan mengeluarkan pernyataan resmi.
"Klub-klub Serie A harus bertemu tatap muka dengan para pemain untuk mengatakan mereka tidak akan membayar upah, masing-masing klub harus mencari kesepakatan yang masuk akal, karena ini sangat mengkhawatirkan," kata Tommasi dikutip dari Football Italia, Selasa (7/4).
Pemotongan gaji pemain dan staf itu sudah disepakati oleh pengelola liga dan klub-klub Serie A dalam pertemuan Senin (6/4) lalu. Gaji kotor tahunan para pemain akan dipangkas sepertiganya jika musim dibatalkan karena pandemi virus corona (covid-19) dan dipotong seperenamnya jika musim dilanjutkan.
Tommasi mengaku tak bisa memahami logika berfikir klub di balik perilaku itu. Menurutnya, ini hanya akan mengkambinghitamkan pemain. Seharusnya, lanjut dia, klub berdiskusi dengan pemain untuk keluar dari krisis untuk menemukan jalan keluar yang cukup adil untuk semua pihak.
"Saya tidak bisa memahami logika bisnis di balik perilaku ini. (Mereka) menempatkan pemain sebagai protagonis utama dan dalam sorotan buruk ketika hampir semua orang sudah mendiskusikan dengan klub bagaimana cara keluar dari krisis ini bersama-sama. Ini tampak gila bagi saya," kata Tommasi menegaskan.