REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ATP Tour menobatkan pertandingan antara Novak Djokovic dan Roger Federer di babak final Wimbledon yang berlangsung pada 14 Juli lalu sebagai laga terbaik untuk tingkat Grand Slam pada tahun 2019. Pertarungan Djokovic dan Federer di final Wimbledon menjadi pertandingan terlama sejak tahun 1877.
Bagi Federer, keikutsertaannya di Wimbledon menjadi upaya untuk mempertahankan rekor pemegang gelar Grand Slam terbanyak. Kini tercatat 20 gelar juara sudah ia raih. Partai ini juga bisa menjadi kemenangan Grand Slam pertamanya sejak Australia Terbuka 2018.
Sementara itu, bagi Djokovic, keunggulan atas Federer dengan 7-6(5), 1-6, 7-6(4), 4-6, dan 13-12(3) di Wimbledon menjadi kemenangan kelimanya di arena SW19, London. Dia pun menambah gelar juara Grand Slam-nya menjadi 16 gelar.
Berdasarkan catatan ATP Tour, pertandingan babak final tersebut menjadi pertandingan terlama sejak tahun 1877 dengan durasi empat jam 57 menit. Itu mungkin pertandingan terberat secara mental yang pernah saya ikuti. Saya pernah menjalani pertandingan yang paling berat secara fisik melawan Nadal di putaran final Australia Terbuka yang berlangsung hampir enam jam. Namun, secara mental, ini tingkat yang berbeda, kata Djokovic.
Sementara itu, untuk Federer, meski harus mengalami kekalahan setelah menjalani pertandingan panjang bagi Djokovic, hasil ini tak membuatnya berputus asa mengejar gelar lain pada musim depan. "Saya akan melihat ke belakang dan berpikir itu bukanlah yang terlalu buruk. Saya masih sanggup melanjutkan (permainan) karena saya tidak ingin berada dalam depresi dari pertandingan yang luar biasa itu, kata Federer.