REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Antonio Cassano kembali mengingat kenangannya saat bentrok dengan pelatih kawakan Italia, Fabio Capello. Cassano mengakui dirinya telah menyia-nyiakan talenta.
Cassano menceritakan kariernya yang kacau dan talentanya yang terbuang tanpa perna bisa dimaksimalkan.
"Saya adalah talenta terbesar yang telah membuang segalanya dalam beberapa tahun terakhir, karena saya benar-benar membuang diri saya sendiri," kata Cassano dilansir dari laman Football Italia, Kamis (23/4).
Dia mengakui sikap buruknya dulu. Dari mulai tidak ingin latihan, menghina orang, hingga memulai pertengkaran. Pria Italia ini mengakui saat masih muda sudah melewati batas terlalu banyak.
Namun, semua berubah ketika ia memiliki berapa buah hayi. "Anak-anak mengubah saya. Jika saya memiliki anak-anak ketika saya berusia 20 tahun, saya akan mengajarkan mereka semua pelajaran yang salah. Saya kini sudah membaik dan itu berkat keluarga saya," katanya.
Cassano memulai karier profesionalnya di Bari, kemudian bergabung di Roma sebelum ke Real Madrid pada 2006.
Di Madrid, Cassano bergabung dengan skuat Galticos.
Dia menyebut penyesalan terbesarnya adalah tidak memanfaatkan peluang untuk bermain di klub terbesar di usia 23 tahun.
"Dengan rekan satu tim seperti Zinedine Zidane dan Ronaldo, saya membuang peluang besar di Real Madrid," katanya.
Dia pun menceritakan perseteruan dengan pelatih Real Madrid saat itu, Fabio Capello. Cassano mengakui telah menghilangkan kesempatan yang diberikan Capello karena tidak menghargainya.
"Cepello memberikan saya kesempatan lain bahkan setelah semua kejadian itu. Tapi saya hanya melakukan sedikit hal yang berharga baginya sebagai balasan," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
