Rabu 06 May 2020 04:20 WIB

Sentuhan Anak Indonesia di Kaki Beckham dan Pogba

Rudi Swasto mendesain sepatu yang dipakai Beckham dan Pogba.

David Beckham
Foto:

Untuk Beckam dan Zidane, Rudi menjelaskan, ia membuat sepatu mereka justru ketika mereka telah pensiun sebagai pemain, namun sang pemain masih menggunakan Adidas untuk sekedar berlatih di lapangan.

Rudi bekerja di salah satu pabrik komponen sepatu olah raga. Ia menjadi senior desainer untuk konsep-konsep sepatu bola. Untuk mengerjakan satu pesanan pemain bintang, ia membutuhkan waktu hingga enam bulan. Ini hanya untuk memperhitungkan konsep, kekuatan, aerodinamis, berat beban, hingga bahan yang tepat untuk digunakan pemain. Butul setahun penuh untuk merancang bentuk desain 3D dari sol hingga selesai bentuk sepatu penuh, sesuai dengan karakter dan kebutuhan pemain.

Seperti insinyur sipil, Rudi harus memperhitungkan berat beban pemain, kekuatan cengkeraman dalam tanah, jenis pertandingan rumput dan tanah lapang, kemampuan menerima tekanan, ergonomis, aerodinamis, kenyamanan di kaki hingga estetika visual sepatu bagi pemain.

Selain itu, pemilihan bahan juga menjadi dasar yang penting untuk melihat kelenturan sepatu dan harga produksi yang terbaik bagi pasar bisnis sepatu dunia khususnya, Adidas.

“Sepatu yang paling sulit saya kerjakan, adalah desain untuk Paul Pogba, sebab karakter pemain ini unik dalam bermain bola,” kata Rudi. Kesulitan yang ia maksud adalah sepatu tersebut harus mampu menunjang kemampuan dari Pogba.

Secara desain dan teknis, kemampuan sepatu yang dimiliki Pogba adalah karakter yang lentur, untuk memaksimalkan kemampuan mengolah bola, passing, shot dan juga daya tahan atau stamina.

Sedikit kesalahan dalam perhitungan gambar awal, walaupun hitungan milimeter maka akan mengurangi kecepatan dan daya tahan pemain dalam bertanding.

“Ada juga sepatu yang saat itu dirancang untuk pemain yang full bermain 90 menit. Berarti sepatu tersebut harus berbahan ringan, namun memiliki kelenturan ujung kaki yang lebih serta cengkeraman pool yang tidak terlalu panjang, sepatu itu milik Dani Alves,” kata lulusan STM tersebut.

Untuk memberikan hasil maksimal dalam desain sepatu, pihak Adidas selalu mengundang Rudi untuk hadir langsung ke Jerman dalam proses perencanaan dan finalisasi. Tidak jarang, pemain melalui tim teknisnya, terlibat langsung untuk mencoba sepatu ataupun sekadar menambahkan corak signature.

Posisi Rudi di sini seperti konsultan yang memberikan masukan, atas penambahan atau pengurangan bentuk prototipe yang telah dibuat. Adidas tak jarang meminta perubahan atas penyesuaian terhadap kebutuhan pemain dan pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement