Senin 18 May 2020 15:26 WIB

Juara di Olimpiade 2016 Diklaim Jadi Puncak Prestasi Owi

final Olimpiade Rio 2016 itu saat mengalahkan pasangan Malaysia

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Pasangan baru ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu
Foto: Republika/Bilal Ramadhan
Pasangan baru ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Apriyani Rahayu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tontowi Ahmad  membeberkan pencapaian suksesnya di dunia bulutangkis. Sejumlah gelar telah berhasil diraihnya semasa berpasangan Liliyana Natsir. Namun memenangkan partai final Olimpiade Rio 2016 saat mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Pada pertandingan tersebut, Owi/Butet memenangkan pertandingan dalam dua gim langsung (21-14, 21-12).

"Itu merupakan puncak prestasi saya. Pengorbanan yang saya lakukan untuk mendapatkan gelar itu juga besar. Untuk mendapatkan medali emas itu, saya melakukan persiapan terberat dari semua turnamen yang pernah saya ikuti," kata pria kelahiran 18 Juli 1987 tersebut.

"Apalagi setelah final Asian Games 2014, tepatnya hampir sepanjang 2015, komunikasi saya dan Ci Butet (Liliyana) jadi sedikit terganggu. Sampai akhirnya kami harus bersiap menghadapi Olimpiade, dan perjuangan itu berakhir dengan medali emas," ujar Tontowi.

Meski berat, akhirnya keputusan untuk melepaskan status sebagai atlet nasional harus diambil. Banyak kenangan indah yang akan menjadi modal Tontowi menjalani kehidupan selanjutnya.

"Saya selalu merasa bangga setiap kali mewakili Indonesia. Saya pengin dikenang sebagai orang yang pernah mengumandangkan lagu Indonesia Raya untuk Indonesia," kata Tontowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement