REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Mantan dokter tim Real Madrid, Jesus Olmo Carlos Barajas menceritakan situasi hubungannya dengan Sergio Ramos. Tak jarang mereka terlibat dalam perdebatan keras.
Ramos menurutnya, tipikal orang yang berbicara blak-blakan. Dirinya juga demikian. "Dia melakukan sesuatu yang saya anggap tidak pantas. Saya menjelaskan kepadanya. Kami mempertahankan posisi masing-masing dengan sikap saling menghormati," tutur Olmo, dikutip dari Marca, Selasa (9/6).
Dari situ, ia merasa mereka memiliki perbedaan. Tetapi justru karena sering berdebat, keduanya menjalin relasi dengan baik. Apa pun itu ia menilai Ramos sosok spesial. Mereka bekerjasama sejak 2013 hingga 2017.
Saat masih berada di Madrid, Olmo berbagai kamar ganti dengan tiga pelatih. Dimulai dari Rafael Benitez, Carlo Ancelotti, hingga Zinedine Zidane. Ia memiliki kesan positif dengan nama-nama di atas. Kendati respek, ia tetap berupaya independen.
"Pelatih lebih menyukai cara tradisional, di mana mereka mengendalikan semuanya. Saya berada di level yang sama dengan pelatih, saya menciptakan model itu, dan mempertahankannya," ujar Olmo.
Kini sang dokter sudah keluar dari El Real. Sama sekali ia tidak merasa dendam. Ia menikmati petualangannya tersebut. Jika memang tidak dibutuhkan lagi, ia dengan sepenuh hati mencari pelabuhan lain. Olmo menceritakan sosok Cristiano Ronaldo. Menurutnya Ronaldo selalu respek dengan semua tenaga profesional disekelilingnya.