REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasta tertinggi liga Prancis, Ligue 1, musim depan kemungkinan bakal diikuti 22 tim. Hal itu diputuskan pengadilan tinggi administratif Prancis pada Selasa (10/6).
Pengadilan setempat menolak gugatan Olympique Lyon, SC Amiens dan Toulouse terkait kebijakan operator liga, LFP, menyudahi musim 2019/20 dan mengesahkan klasemen sebelum kompetisi tertangguhkan pandemi COVID-19 sebagai klasemen akhir.
Kendati demikian, pengadilan memutuskan untuk menunda status degradasi bagi Amiens dan Toulouse ke Ligue 2, membuka kemungkinan Ligue 1 diikuti 22 tim musim depan, mengingat Lorient dan RC Lens sudah dinyatakan promosi dari kasta kedua.
"Hakim memvalidasi keputusan yang ditempuh liga, termasuk klasifikasi juara Ligue 1," demikian pernyataan pengadilan yang dilansir Reuters, Selasa.
"Hakim juga memutuskan untuk menunda degradasi Amiens dan Toulouse ke Ligue 2," ujar pernyataan yang sama.
Besaran hak siar Ligue 1 yang kini melampaui angka 1 miliar euro (sekira Rp16 triliun), kian menegaskan pentingnya bagi tim-tim untuk bisa menghindari dampak finansial yang ditimbulkan akibat degradasi ke kasta kedua.
Keputusan LFP menyudahi musim lebih awal dihadapkan pada gelombang kritik lantaran bertolak belakang dengan sikap liga-liga top lain di Eropa. Jerman sudah melanjutkan liganya lagi, sementara Spanyol, Italia dan Inggris bakal menyusul dalam waktu dekat.
Keputusan LFP itu tidak lepas dari kebijakan pemerintah Prancis pada April lalu yang memperpanjang larangan ajang olahraga hingga 1 Juni dan Paris Saint-Germain diputuskan sebagai juara.
Kendati demikian, partai final Piala Liga Prancis dan Piala Prancis diizinkan digelar secepatnya September tanpa penonton dan Liga Prancis musim 2020/21 rencananya mulai bergulir 22 Agustus.