REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FIFA dan EUFA terus bekerja keras untuk melayani klub dan asosiasi sepak bola untuk memudahkan perjalanan kembali ke tindakan kompetitif meskipun pandemi virus Corona menghantam. Saat ini, perhatian FIFA akan kembali fokus pada dua gelaran Piala Dunia di 2022.

Mengutip dari Marca, Rabu (26/6), Presiden FIFA Gianmi Infantino sedang memperjuangkan ide Piala Dunia Klub baru dengan edisi perdana akan diadakan pada musim panas 2022, sementara Piala Dunia tradisional akan diadakan di Qatar beberapa bulan kemudian di musim dingin 2022. 

Pandemi Covid-19 telah berdampak pada kalender sepakbola dengan cara yang oleh beberapa orang dianggap mungkin, dan dengan penjadwalan Piala Dunia musim dingin karena kondisi di Qatar, kalender tersebut tidak akan menjadi normal lagi, setidaknya seperti yang kita ketahui, sampai musim 2023/24.

Perlu juga disebutkan bahwa kita akan menuju periode 18 bulan dengan banyak sekali agenda sepakbola, dimulai dengan Kejuaraan Eropa yang dijadwalkan ulang pada tahun 2021. Ini awalnya ditetapkan sebagai waktu untuk Piala Dunia Klub di Cina, tetapi tetap harus ditunda satu tahun.

Terdapat 24 klub yang akan ambil bagian dan berupaya mendapatkan hadiah uang sebesar 20 juta euro untuk berpartisipasi dan tambahan 100 juta euro karena memenangkan seluruh turnamen.

Jika tidak ada perubahan, delapan tim Eropa akan masuk bersama dengan enam klub Amerika Selatan, sementara tempat yang tersisa akan diambil oleh klub CONCACAF, Asia, Afrika, dan Oseania.

Ikuti Whatsapp Channel Republika