REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Aceh menargetkan satu medali emas cabang olahraga panjat tebing pada Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Papua 2021.
"Untuk cabang panjat tebing, Aceh meloloskan tiga atlet. Target kami tidak muluk-muluk, hanya satu medali emas. Kami berupaya memenuhi tersebut," kata Ketua FPTI Aceh Muhammad Saleh di Banda Aceh, Kamis (16/7).
Untuk meraih target, kata Muhammad Saleh, tiga atlet tersebut saat ini sedang menjalani pemusatan latihan daerah atau pelatda. Ketiga atlet tersebut ditangani sejumlah pelatih, termasuk Fajri, mantan atlet nasional kelahiran Aceh.
Adapun tiga atlet panjat tebing Aceh yang dipersiapkan untuk PON di Provinsi Papua yakni Adek Adriantos dan Musauwir untuk putra, serta Mega Lestari di bagian putri. Sedangkan tim pelatih yakni Fajri Azhari, Muhammad Faisal, Saiful Azmi, dan Tita Supita.
"Pelatda dipusat di kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. Hingga kini, pelatda tidak menghadapi kendala kendati pandemi Covid-19 yang masih berlangsung," kata Muhammad Saleh.
Menyangkut uji coba atlet, Muhammad Saleh mengakui ada beberapa rencana terpaksa dibatalkan karena pandemi Covid-19. Namun begitu, FPTI Aceh tetap berupaya mencari solusi uji tanding atlet guna mengukur kemampuan mereka.
"Seperti uji tanding ke Pulau Jawa, terpaksa batal. Termasuk pengiriman atlet ke kejuaraan nasional di Medan, Sumatra Utara, gagal karena pandemi Covid-19 yang kini melanda dunia," kata Muhammad Saleh.
Selain berimbas pada program pelatda atlet PON, Muhammad Saleh menyebutkan wabah virus corona yang disebut Covid-19 tersebut juga membatalkan kejuaraan nasional panjat tebing kelompok umur di Aceh.
"Kami akan mencari solusi untuk uji tanding atlet pelatda, sehingga bisa dilihat bagaimana perkembangan mereka. Uji tanding ini tentu alat ukur sejauh mana progres pemusatan latihan yang mereka jalani," kata Muhammad Saleh.