Selasa 28 Jul 2020 17:18 WIB

Saatnya Ozil Ucapkan Selamat Tinggal ke Arsenal?

Ozil pernah menjadi pujaan publik Emirates Stadium berkat permainan kreatifnya.

Gelandang Arsenal Mesut Ozil.
Foto:

Gaji besar

Masalah lain yang juga terkait dengan Ozil adalah gajinya yang besar. Bahkan dari laporan klub, Ozil merupakan pemain dengan gaji tertinggi di Arsenal yakni 350 ribu pound atau sekitar Rp6,54 miliar per pekan.

Dengan kontribusinya yang minim pada musim lalu, secara logis manajemen Arsenal tentu ingin melepas sang pemain. Sebab apa gunanya membakar uang tanpa bisa memaksimalkan potensi sang pemain di lapangan?

Kontrak Ozil baru akan habis pada musim panas tahun depan. Sehingga jika tidak dapat melepas pemain berdarah Turki itu, The Gunners masih harus membuang uang sebesar 14 juta pound hanya untuk gaji Ozil pada musim depan.

Sayangnya menjual atau meminjamkan sang pemain saat ini juga bukan perkara mudah karena beberapa sebab. Laman Transfermarkt menaksir harga Ozil saat ini sekitar 17,50 juta pound. Pada masa normal, mungkin jumlah itu masih masuk akal untuk dirogoh dari bujet transfer, namun perlu diingat klub-klub Eropa masih belum pulih dari hantaman pandemi Covid-19, termasuk sektor finansial mereka.

Seandainya pun banderol itu masih dapat dipenuhi oleh klub-klub Eropa, namun mungkin mereka akan menemui kesulitan untuk memenuhi permintaan gaji yang disodorkan Ozil dan agennya.

Masalah gaji menjadi hal yang sensitif terkait Ozil. Sebab sang pemain merupakan sosok yang cukup perhitungan dengan haknya tersebut. Bahkan saat liga ditangguhkan akibat pandemi Covid-19, Ozil menolak gajinya dipangkas.

Dengan meninjau gelagat yang ada, Arteta jelas tidak akan memasukkan Ozil untuk skuatnya musim depan. Pria Spanyol itu bisa jadi akan mengabaikan Ozil sampai kontraknya habis.

Opsi lain mungkin adalah meminjamkan Ozil. Sejumlah klub Turki terlihat masih tertarik mendatangkan Ozil, ditambah ia masih memiliki hubungan darah dengan negara tersebut.

Alternatif lainnya yang rasanya lebih kecil peluangnya adalah menjual Ozil ke klub-klub Amerika Serikat atau ke Asia Timur seperti Jepang dan China. Liga AS kerap menjadi tujuan para pemain yang sudah habis kariernya di Eropa namun masih ingin bermain sepak bola kompetitif di level yang tidak terlalu jauh di bawah kompetisi sebelumnya.

Sedangkan Liga Jepang juga beberapa kali menjadi tujuan para pemain elit dunia, seperti Andres Iniesta dan Fernando Torres. Atau seandainya mau berpikir out of the box, bukan tidak mungkin Ozil kemudian merapat ke klub-klub Timur Tengah.

Siapa tahu...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement