Jumat 04 Sep 2020 20:18 WIB

Persembahan untuk Appie Nouri

Van de Beek membawa mimpi sang sahabat di MU.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Van de Beek (kanan) tumbuh bersama Appie di akademi Ajax Amsterdam.
Foto: Do?. IG Van de Beek
Van de Beek (kanan) tumbuh bersama Appie di akademi Ajax Amsterdam.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Nasib tragis menimpa pesepak bola muda asal Belanda, Abdelhak Nouri. Mimpinya untuk merumput bersama klub besar Eropa dan merenda kesuksesan di berbagai kompetisi bergengsi harus layu sebelum benar-benar berkembang. 

Mimpi mantan mantan gelandang Ajax Amsterdam itu dihentikan oleh penyakit kelainan irama detak jantung, yang membuatnya pingsan di tengah-tengah lapangan, saat baru genap berusia 20 tahun. 

Abdelhak, yang biasa disapa Appie, pingsan saat memperkuat Ajax di laga pra-musim, kontra Werder Bremen, pada 2017 dan langsung dilarikan ke rumah sakit. 

Hasil pemeriksaan dokter menyebut, akibat pingsan di tengah lapangan, Appie mengalami kerusakan otak dan mengalami koma. Setelah hampir nyaris tiga tahun, Appie akhirnya bisa sadar dari koma, tepatnya pada akhir Maret 2020 silam.

Namun, kondisi Appie sudah tidak memungkikan baginya untuk meneruskan kiprah di pentas sepak bola profesional. Pemain keturunan Maroko itu akhirnya harus menyudahi karier sekaligus mimpinya. 

Kendati begitu, mimpi itu ternyata masih dibawa dan berusaha untuk diwujudkan oleh sahabat sekaligus mantan rekan setim Appie di Ajax Amsterdam, Donny Van de Beek. 

Gelandang berusia 23 tahun itu membawa mimpi Appie lewat nomor punggung yang dipilihnya dalam petualangan barunya bersama Manchester United. Gelandang timnas Belanda itu memang telah resmi menjadi rekrutan teranyar Manchester United. 

Jebolan akademi sepak bola Ajax Amsterdam itu ditebus dengan nilai transfer, yang dikabarkan mencapai 40,3 juta poundsterling. Van de Beek dikontrak dengan durasi kontrak selama lima tahun. Secara khusus, Van de Beek meminta kepada manajemen United untuk mengenakan nomor punggung 34, sama seperti yang dikenakan Appie di Ajax Amsterdam. 

Van de Beek bukanlah eks pemain Ajax pertama yang memilih mengenakan nomor punggung 34 di klub barunya. Justin Kluivert meminta mengenakan nomor punggung 34 di AS Roma. Pun dengan Amin Younes di Napoli, Kevin Diks di Fiorentina, dan Joel Veltman di Brighton and Hove Albion. Pemain-pemain tersebut memberikan //tribute// buat Appie lewat langkah tersebut.

Kendati begitu, kedekatan personal antara Van de Beek dan Appie membuat pemilihan nomor punggung 34 di United menjadi begitu istimewa buat Van de Beek. Appie adalah teman satu angkatan Van de Beek di akademi sepak bola Ajax di De Toekomst. 

Karier keduanya pun berjalan beriringan, baik saat memperkuat tim muda Ajax, Jong Ajax, ataupun saat keduanya sama-sama dipromosikan ke tim utama Ajax Amsterdam pada 2015. 

''Pemilihan nomor punggung Appie di jersey saya pada musim depan adalah hal spesial buat saya. Dia adalah salah satu sahabat terbaik saya. Keluarga kami cukup dekat dan kakaknya juga sahabat baik saya. Jadi, saya memutuskan mengenakan nomor lama Appie di jersey saya. Saya ingin menorehkan kenangan indah bersama nomor punggung ini,'' kata Van de Beek seperti dilansir laman resmi klub, Kamis (3/9).

Di tim utama Ajax Amsterdam, Van de Beek mengenakan nomor punggung 6. Ini sesuai dengan posisi bermainnya, yang kerap ditempatkan sebagai gelandang. Namun, di United, nomor punggung 6 sudah dikenakan oleh Paul Pogba. 

Sebenarnya, nomor punggung 34 United pun telah menjadi milik kiper asal Inggris, Dean Henderson. Kendati begitu, kiper yang baru meneken perpanjangan kontrak bersama United itu telah merelakan nomor punggung 34 United untuk dikenakan Van de Beek pada musim depan.

Dengan membawa mimpi Appie dan kemampuan yang dimilikinya, Van de Beek pun siap menatap langkah selanjutnya dalam kariernya. Meski sadar harus bersaing dengan sejumlah gelandang-gelandang kelas dunia di lini tengah United, tapi Van de Beek tidak gentar. 

Van de Beek bersiap untuk memberikan kontribusi maksimal buat tim besutan Ole Gunnar Solskjaer itu pada musim depan. ''Tim ini memiliki sejumlah gelandang terbaik di dunia. Saya tahu, saya memiliki kesempatan belajar dan bersaing dengan mereka. Saya akan membawa kemampuan dan kekuatan saya sendiri di tim ini. Setelah berbicara langsung dengan pelatih, saya begitu tertarik dengan visi dan rencana klub ini. Saya sudah tidak sabar untuk menjadi bagian dari rencana tersebut,'' ujar Van de Beek.

Adapun Oleh Gunnar Solskjaer menilai, Van de Beek telah memiliki kualitas untuk meningkatkan kedalaman skuat. Tidak hanya fleksibilitas posisi bermain di lini tengah menjadi salah satu kekuatan utama Van de Beek. ''Selain itu, kemampuannya membaca permainan, mencari celah, dan pergerakannya akan melengkapi kekuatan di lini tengah tim ini,'' tutur pelatih yang memasuk musim ketiganya di MU.

Bersama Hakim Ziyech, Matthjis de Ligt, Dusan Tadic, dan Frenkie De Jong, Van de Beek memang dianggap sebagai pemain kunci performa impresif Ajax Amsterdam pada musim 2018/2019. Tidak hanya mengantarkan Ajax meraih dua titel domestik, Van de Beek juga membawa Die Godenzonen melaju hingga ke babak semifinal Liga Champions. 

Pada sepanjang musim 2018/2019, Van de Beek sukses tampil dalam 57 laga dan mengemas 17 assist serta 15 gol di semua ajang, termasuk saat menjadi pahlawan kemenangan Ajax di laga leg pertama babak semifinal Liga Champions, kontra Tottenham Hotspur. Sementara pada musim lalu, Van de Beek sukses mengemas 10 gol dan 11 assist dari 37 laga di semua ajang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement