REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry Kono mengatakan, polo air belum resmi masuk cabang yang akan dipertandingkan dalam SEA Games 2021 Vietnam. Menurut Ferry, berdasarkan hasil rapat South East Asian Games Federation (SEAGF), November lalu, tuan rumah Vietnam memilih mempertandingkan renang indah yang hanya disiplin cabang olah raga pilihan ketimbang polo air yang merupakan cabang wajib untuk akuatik.
“Vietnam sebagai tuan rumah pasti punya strategi sendiri memasukkan cabor yang menurut mereka bisa menjadi lumbung medali,” kata Ferry di Kantor KOI, Jakarta, Jumat (4/12).
Padahal, menurut Ferry, seluruh federasi nasional polo air se-Asia Tenggara sudah setuju mempertandingkan polo air dalam SEA Games 2021. Dukungan terbesar datang dari Indonesia, Singapura, dan Filipina.
Indonesia menjadi negara yang bersikukuh polo air dipertandingkan dalam pesta olahraga se-Asia Tenggara nanti. Indonesia ingin mempertahankan prestasi SEA Games 2019 Filipina yang juga merupakan catatan sejarah Merah Putih bisa merebut medali emas dan mengalahkan Singapura sebagai negara terkuat dalam cabang ini.
Selain polo air, beberapa cabang andalan Indonesia seperti sambo, soft tenis, dan modern pentathlon, yang menyumbangkan banyak medali, juga belum bisa masuk SEA Games 2021.
Meski demikian, KOI akan terus melakukan lobi dan meminta dukungan federasi nasional negara-negara lain agar polo air dan cabang yang diusulkan Indonesia dapat dipertandingkan dalam SEA Games 2021.
Komite Olimpiade Indonesia (KOI) sebelumnya mengusulkan penambahan tujuh cabang olahraga kepada panitia penyelenggara SEA Games 2021 Vietnam. Ketujuh cabang olahraga itu adalah sambo, esports, triathlon, ju jitsu, modern pentathlon, boling, dan teqball.
Adapun Vietnam sudah mengusulkan 36 cabang olahraga yang akan dipertandingkan dalam SEA Games 2021. SEA Games Vietnam bakal mempertandingkan 36-40 cabang olahraga yang bisa saja bertambah sesuai dengan kesepakatan negara anggota.