REPUBLIKA.CO.ID, MONZA -- CEO AC Monza, Adriano Galliani menjelaskan merapatnya Mario Balotelli ke klubnya bisa menjadi kesempatan terakhir untuk sang pemain bertahan di sepak bola Italia yang telah membesarkan namanya.
"Saya memberinya kesempatan untuk berbicara, dan mengatakan kepadanya bahwa ini benar-benar yang terakhir, benar-benar kesempatan terakhir untuknya," kata Galliani kepada La Gazzetta dello Sport dikutip Football Italia, Ahad (6/12).
Balotelli saat ini menjadi pemain bebas agen, dengan datang tawaran dari Vasco da Gama yang tertarik mendatangkan eks penyerang timnas Italia tersebut. Namun, Balotelli tampaknya ingin bertahan di negeri dengan wilayah berbentuk sepatu high heels di peta, Italia.
Penyerang berusia 30 tahun pun akhirnya merapat ke Monza klub yang berlaga di divisi kedua Serie B Italia milik bekas petinggi AC Milan, Silvio Berlusconi, pun Adriano Galliani.
Dalam komentarnya, Galliani menjelaskan bahwa alasan Monza merekrut pemain bengal seperti Balotelli karena dirinya masih percaya dengan kemampuan sang penyerang.
"Saya sangat mencintai Balotelli, dia adalah pemain dengan kualitas teknis dan fisik yang memungkinkan dia melakukan lebih banyak hal dalam kariernya," sambung pria berkepala plontos.
Galliani memiliki misi mulia untuk Balotelli, ia berharap pesepak bola berdarah Ghana tersebut bisa menjadi pribadi yang lebih baik di atas lapangan maupun di luar lapangan.
"Presiden sangat antusias, dia memberi saya izin untuk merekrutnya, dan saya menyerahkan telepon kepadanya untuk berbicara. Dia menerima gaji yang lebih rendah dengan beberapa variabel yang didasarkan pada kinerja, penampilan dan promosi ke Serie A."
Balotelli diikat kontrak berjangka pendek dengan Monza, hingga 30 Juni 2021 setelah dirinya resmi dinyatakan lolos tes medis akhir pekan kemarin.