REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kiper Bhayangkara Solo FC, Awan Setho mengaku tidak masalah dengan timnya yang berpindah-pindah markas. Ia menyatakan, siap memberikan yang terbaik untuk klub bentukan Polri tersebut.
Bhayangkara Solo FC memutuskan hijrah dari Jakarta sekaligus menambahkan nomenklatur 'Solo' sebagai nama tim mereka. Stadion Manahan juga dipilih menjadi stadion tim berjuluk The Guardian itu.
Sejak dibentuk pada 2010 lalu, nama klub sudah berganti enam kali dari Persebaya DU menjadi seperti saat ini. Kendati begitu Awan Setho Raharjo merasa dirinya semakin termotivasi untuk menorehkan prestasi.
"Berpindahnya homebase ke Solo atau berkandang di mana pun tidak ada masalah. Tentunya ini akan menjadi semangat dan harapan baru untuk saya agar bisa lebih baik lagi menghadapi kompetisi musim ini,” kata Awan dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (10/12).
“Saya pribadi juga tidak masalah dengan adanya penambahan nama seperti itu. Selagi tidak merugikan satu sama lain menurut saya tidak ada masalahnya,” ujarnya menambahkan.
Awan mengatakan, dirinya akan membawa seluruh keluarganya ke Solo. Ia melakukan hal itu agar lebih nyaman dan tidak perlu khawatir dengan keadaan istrinya, apalagi keduanya merupakan pengantin baru.
“Kalau saya pribadi akan memboyong keluarga ke Solo juga, agar tetap bisa dekat dengan keluarga dan agar tidak khawatir memikirkan keluarga apabila jauh dengan keluarga,” ucapnya.