Salah satu momen yang paling mengenang terjadi pada 1987 ketika dia kalah dari rival utamanya sekaligus kompatriotnya Cyril Neveu setelah mengalami patah kedua mata kakinya di etape penultima.
Setelah finis runner-up pada 1994, dia meninggalkan kemudi mobilnya dan memimpin jalannya Dakar sebagai race director hingga 2003.
Peterhansel mengikuti jejak pebalap yang menjadi pahlawannya itu dengan mengklaim tujuh gelar di kategori mobil setelah merebut enam gelar di kategori sepeda motor.
"Dia adalah orang yang luar biasa, selalu tersenym bahkan di momen-momen terberat," kata Peterhansel.
"Ini hari yang sangat menyedihkan bagi dunia reli... bagi Dakar."