Senin 11 Jan 2021 12:08 WIB

Selamat Berjuang, Bulu Tangkis Indonesia!

Usai 10 bulan absen, pebulu tangkis Indonesia akan diuji di turnamen sesungguhnya.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Ketum PBSI Agung Firman Sampurna (kanan) memantau fasilitas di markas pelatnas di Cipayung, Jakarta.
Foto:

Perjuangan nanti tidak seperti biasanya yang hanya akan menghadapi lawan di arena bulu tangkis. Tetapi juga melawan "musuh" yang tidak terlihat, dalam hal ini virus corona. Bahkan Indonesia terpaksa tidak memberangkatkan ganda putra terbaiknya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasalnya, sebelum berangkat Kevin dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya, pemain tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, juga dinyatakan positif Covid-19. Bahkan ini menyebabkan Jepang tidak mengirimkan satu pun wakil ke Thailand.

Atlet yang sudah berada di Bangkok pun tetap waswas dengan virus asal Wuhan, China, ini. Pasalnya, panitia penyelenggara mewajibkan delapan kali tes usap (PCR SWAB) selama di sana. Tim Indonesia sudah melakukannya dua kali, yakni saat kedatangan pada 4 Januari, kemudian hari ketiga pada 7 Januari. Rencananya, pada 11 Januari, lalu 15 Januari, 18 Januari, 22 Januari, 26 Januari, dan 30 Januari, dilakukan tes lanjutan.

Pemain harus benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Jangan sampai karena tindakan indisipliner menyebabkan dirinya terpapar Covid-19. Hal ini tentu akan merugikan tim Indonesia. Sebaiknya tahan dulu keinginan untuk pergi ke tempat-tempat umum, keluar hanya untuk yang benar-benar penting saja. Kita tentu berharap yang pertama adalah pemain selalu dalam kondisi sehat. Setelah itu barulah berharap gelar juara dapat dibawa pulang ke tanah air.

Turnamen di Thailand nanti juga akan menjadi usaha pertama untuk mengumpulkan pundi-pundi gelar juara bagi pengurus baru PBSI 2020-2024 di bawah pimpinan ketua umum Agung Firman Sampurna. Ia mempercayakan posisi kepala bidang pembinaan dan prestasi kepada sosok Rionny Mainaky yang menggantikan Susy Susanti.

Ajang nanti juga ujian bagi tuan rumah Thailand menggelar turnamen internasional di tengah pandemi Covid-19. Mampukah berjalan dengan baik, tanpa ada satu pun pemain yang terpapar Covid-19? Jika ini berhasil, BWF tentu saja akan lebih mudah memberikan izin kejuaraan internasional selanjutnya di waktu dan tempat yang berbeda.

Pengurus PBSI yang ikut berangkat ke Thailand juga harus mengambil pelajaran bagaimana tuan rumah Thailand menggelar ajang ini. Agar nanti jika menjadi tuan rumah sudah ada bahan perbandingan. Karena kita belum tahu kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement