“Setelah tersisih di babak pertama, saya terus memompakan semangat agar mereka jangan sampai kalah lagi pada turnamen selanjutnya. Kekalahan itu harus menjadi cambuk untuk bangkit. Saya ingin mereka bermain lebih lepas dan lebih menekan sejak awal,” kata Rionny dikutip dari laman resmi PBSI, Rabu.
Mengenai kekalahan Ruselli, Rionny menilai kondisi atlet berusia 23 tahun itu sedang tidak bagus, sehingga tidak bisa bermain reli dan mudah dimatikan oleh lawannya.
“Hari ini kondisi Ruselli tidak bagus. Langkah kakinya berat, sehingga tidak yakin bermain reli. Ketika dia ingin memperlambat tempo permainan, buangan bolanya juga kurang ke belakang, sehingga mudah dimatikan lawan,” ujar Rionny.
Meski demikian, pria yang juga merangkap sebagai pelatih tunggal putri itu meminta agar Ruselli dan Gregoria berjuang maksimal sekaligus mencari cara supaya bisa mendapatkan poin sekaligus memenangi pertandingan.
“Pokoknya jangan mencari-cari alasan kekalahan, seperti menyalahkan kondisi lapangan yang berangin dan lain-lain. Mereka setiap saat harus berpikir untuk mencari solusi supaya bisa mencari angka dan memenangi pertandingan. Pada pertandingan berikut, saya harapkan keduanya bermain lebih maksimal,” tegas Rionny.