REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petenis nomor satu dunia Victoria Azarenka mendesak rekan-rekannya sesama pemain tenis untuk bisa menerima dan beradaptasi dengan peraturan kesehatan di tengah kecaman yang meluas terkait isolasi hotel menjelang turnamen Australian Open bulan depan.
Lebih dari 70 petenis, ditambah anggota rombongan dan ofisial mereka, telah ditempatkan dalam isolasi ketat dan tidak dapat berlatih setelah penumpang di tiga penerbangan dinyatakan positif virus corona.
Sejumlah pemain papan atas, termasuk petenis nomor satu dunia Novak Djokovic, mengeluh tentang perlunya isolasi hotel selama 14 hari, tetapi Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Daniel Andrews mengatakan hal itu penting dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus.
Dalam surat terbuka, juara dua kali Australian Open Azarenka mengatakan, para pemain dan pelatih harus menghormati protokol kesehatan yang diberlakukan oleh pemerintah negara bagian sebelum Grand Slam pertama tahun ini, yang dimulai pada 8 Februari.
"Berada dalam isolasi 14 hari sangat sulit untuk diterima mengingat semuanya telah membuat persiapan selama masa lengang, apalagi ini menjadi Grand Slam pertama kami tahun ini," kata petenis asal Belarusia itu dalam unggahan di akun Twitternya, yang dikutip Reuters, Selasa (18/1). "Saya memahami semua frustrasi dan perasaan tidak adil yang muncul. Terkadang hal-hal terjadi dan kami perlu menerima, beradaptasi, dan terus bergerak."
Kepala Tennis Australia Craig Tiley, yang dihubungi oleh 500 pemain untuk menyampaikan kekhawatiran mereka mengatakan pada Selasa bahwa sebagian besar telah mendukung protokol kesehatan ketat negara itu.
Dengan kendali perbatasan ketat, Azarenka mengatakan para pemain harus melakukan segalanya untuk mendukung komunitas lokal. "Saya ingin meminta kita semua untuk menghormati orang-orang yang bekerja tanpa lelah untuk mencoba dan membuat hidup kita lebih mudah," katanya menambahkan.