REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Bintang Paris Saint Germain (PSG), Neymar, menegaskan, tidak akan meninggalkan kebiasaannya untuk mengelar pesta. Selama ini, salah satu kritikan terbesar terhadap pemain termahal sejagat itu adalah gaya hidupnya yang glamor. Ia kerap menggelar pesta besar-besaran, termasuk mengundang sejumlah selebritis, figur terkenal, ataupun rekan-rekan setimnya.
Terakhir, pemain berusia 29 tahun itu diketahui menggelar pesta tahun baru di pinggiran kota Rio de Janiero. Dalam pesta tersebut, Neymar disebut-sebut mengundang 500 orang dan tidak menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Belakangan, pihak penyelenggara pesta tersebut sempat membantah kabar itu. Kendati begitu, gaya hidup Neymar, yang kerap menggelar pesta, dianggap mempengaruhi performanya di atas lapangan.
Belum lagi dengan riwayat cedera yang kerap dialami mantan penyerang Barcelona tersebut. Pada musim ini, Neymar bahkan tercatat telah dua kali masuk ruang perawatan lantaran mengalami cedera dan absen dalam 10 laga.
Atas kebiasaannya menggelar pesta tersebut, Neymar pun dianggap belum dewasa dan belum bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan sebagai pesepakbola profesional. Namun, pemain yang mengawali karier di Santos itu menegaskan tidak mau mengubah kebiasaannya tersebut.
Neymar pun membantah anggapan yang menyebut dirinya tidak dewasa dan tidak bisa mengatur waktunya dengan baik.
''Jadi, siapa yang tidak suka berpesta? Semua orang suka bersenang-senang. Saya tahu, kapan waktu yang tepat untuk berpesta atau menggelar pesta, dan kapan saat saya tidak bisa melakukannya. Bertentangan dengan apa yang orang pikirkan, bahwa saya belum dewasa dan tidak tahu apa yang saya lakukan,'' tutur Neymar seperti dilansir ESPN, Selasa (2/2).
Neymar pun menyebut, kebiasaanya mengelar pesta dan kehidupan sosialnya tidak memiliki pengaruh pada performanya di atas lapangan. Gelaran pesta, tutur Neymar, merupakan caranya untuk sejenak melupakan kepenatan dan rutinitas tampil di atas lapangah hijau.
Atas alasan itulah, Neymar enggan menghentikan kebiasannya tersebut. ''Saya sudah berkecimpung di sepak bola dalam beberapa tahun terakhir. Jika Anda fokus 100 persen hanya sepak bola, menurut saya, kepala Anda akan meledak. Pesta adalah waktunya buat saya untuk bisa tenang dan bersantai. Saya tidak akan berhenti melakukannya,'' ujar pemain yang telah mengemas 83 gol dan 46 assist dari 101 penampilan di semua ajang sejak membela PSG pada 2017 silam.