REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rafinha Alcantara mengakui bahwa ada orang di Prancis yang masih tidak terima dengan kekalahan menyakitkan Paris Saint-Germain (PSG) dari Barcelona pada 2017 lalu. Tim Prancis itu mengalahkan Blaugrana 4-0 dalam duel pertama babak 16 besar Liga Champions, tetapi kemudian dipermalukan 1-6 di Camp Nou.
Barcelona menyingkirkan PSG sekaligus mencetak rekor satu-satunya tim yang bisa membalikkan keadaan setelah kalah 0-4 pada leg pertama babak gugur. Rafinha menjadi pelaku sejarah itu. Empat tahun lalu, ia membela Barcelona. Namun sekarang, pemain timnas Brasil ini berkostum PSG.
"Kami beruntung sekarang memiliki kesempatan untuk menebusnya, memainkan permainan yang hebat dan menghilangkan duri ini, yang masih mengganggu sebagian orang di sini, di Paris," kata Rafinha dikutip dari Marca, Selasa (16/2).
Barcelona akan bertemu dengan PSG pada leg pertama 16 besar Liga Champions 2020/21, Rabu (17/2) dini hari WIB. Namun, PSG akan kehilangan Neymar dan Angel Di maria yang absen karena cedera. Sementara Barcelona, tidak bisa menurunkan Philipe Coutinho, Ansu Fati, Gerrard Pique, dan Martin Braithwaite.
Laga ini diperkirakan berlangsung sengit karena Barcelona kuat di kandang. Pada laga kandang terakhir, pasukan Ronald Koeman itu baru saja membantai Deportivo Alaves 5-1 pekan lalu.
Namun PSG juga membawa modal yang cukup baik untuk bertandang ke Camp Nou. Sebelumnya, pasukan Mauricio Pochettino itu menang empat laga berturut-turut di kompetisi Ligue 1 dan Piala Prancis.
Rafinha, pindah ke PSG musim panas lalu dari Barcelona untuk bergabung kembali dengan Neymar. Mantan gelandang Blaugrana itu yakin bahwa rekan senegaranya telah matang selama bertahun-tahun.
"Beberapa tahun telah berlalu sejak terakhir kali saya bermain di tim yang sama dengan Neymar. Apa yang bisa saya katakan adalah dia terlihat jauh lebih dewasa dan dia telah berkembang pesat," kata saudara Thiago Alcantara ini.