REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diego Simeone telah satu dekade membesut Atletico Madrid. Pelatih asal Argentina ini menandainya dengan gelar juara La Liga Spanyol, mengungguli pesaing terdekat Real Madrid pada pekan terakhir. Kemenangan 2-1 atas Real Valladolid pada Ahad (23/5) memastikan trofi juara tersebut.
Ini gelar liga kedua yang diberikan Simeone untuk fan Atletico. Simeone menyadari kemungkinan orang bisa bosan dengan metode kepelatihannya. Namun ia percaya masa depan klub cerah.
"Saya tidak ragu orang bisa lelah," kata Simeone. "Namun saya sangat keras kepala. Saya tahu dan tahu bahwa klub ini bisa terus berkembang dan saya berharap akan terus seperti ini.
Ia mengatakan, Atletico terus berkembang. Seluruh pihak di klub, kata Simeone, telah melakukan pekerjaan luar biasa. CEO Miguel Angel Gil Marin dan presiden klub Enrique Cerezo dinilainya telah memberikan stabilitas klub bersama orang-orang lain yang tak terlihat.
"Mereka selalu menginginkan ini. Mereka tidak di sini untuk merayakan, tapi sebentar lagi kami semua akan berpelukan," kata mantan gelandang timnas Argentina ini.
Angel Correa dan Luis Suarez dipercaya menjadi starter di lini depan, sementara Joa Felix dibangkucadangkan. Keduanya masing-masing mencetak gol penting.
Ia menilai Correa membutuhkan gol untuk waktu yang lama. Simeone senang Correa dipanggil ke tim nasional Argentina.
"Dia tumbuh setiap hari dengan banyak kerendahan hati, dan orang-orang itu harus diperhatikan," kata Simeone.
Sementara Suarez sudah tak perlu dibacarakan banyak. Menurut Simeone, nama besar penyerang Uruguay itu sudah berbicara sendiri.