Belum lagi dengan permintaan gaji Conte, yang mencapai 15 juta poundsterling per tahun. Permintaan Conte ini membuat Ketua Dewan Direksi Spurs, Daniel Levy, berpikir ulang untuk merekrut eks pelatih Chelsea tersebut.
''Begitu ada peluang merekrut Conte, kami seolah memiliki tanggung jawab untuk merekrutnya. Dia adalah pelatih bagus dengan rekor kemenangan impresif. Namun, Daniel merasa tuntutan anggaran untuk mendatangkannya tidak realistis dan berpotensi merusak masa depan klub,'' tutur pejabat senior Spurs seperti dikutip The Sun, Ahad (6/6).
Manajemen Spurs memang masih memiliki tanggungan hutang usai membangun stadion anyar, yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar 1 miliar poundsterling.
Pandemi Covid-19 pun membuat Spurs berada dalam posisi yang cukup sulit untuk menjaga keseimbangan neraca keuangan. Kehadiran Conte, yang meminta dana transfer begitu besar dan gaji yang tinggi, tentu akan berdampak pada keuangan klub.
Hal inilah yang tidak diinginkan Levy. Pengusaha asal Inggris itu berharap bisa mendatangkan pelatih yang mampu memaksimalkan barisan pemain di tim utama Spurs saat ini, seraya mempromosikan sejumlah pemain muda di tim junior.
''Dibanding orang lain, Daniel menjadi orang paling menginginkan kesuksesan buat klub ini. Dia sadar, pelatih baru membutuhkan uang untuk meningkatkan kualitas tim. Namun, harus ada keseimbangan dan hal itu tidak bisa membuat klub berada dalam posisi sulit,'' lanjut laporan The Sun tersebut.