REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Untuk semua atlet, ofisial, panitia, penonton, pedagang dan masyarakat di sekitar venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua wajib vaksin.
Hal ini diungkapkan oleh Menpora Zainudin Amali, Kamis (24/6), dalam acara diskusi yang digelar Kementrian Komunikasi dan Informasi Forum Merdeka Barat 9 dalam rangka 100 hari jelang PON XX Tahun 2020 Papua.
Dalam diskusi yang mengangkat tema "Mengintip Kesiapan PON XX Tahun 2020 Papua. Menpora Zainudin Amali, menegaskan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beberapa waktu lalu bahwasanya tidak akan mengundurkan lagi pelaksanaan PON yang akan digelar 2-15 Oktober 2021 di Papua.
"Kita sudah mengundurkan pelaksanaan PON 2020 yang seharusnya dilaksanakan tahun lalu. Dan sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, pelaksanaan PON 2020 tidak akan mengalami pengunduran lagi,” Ujar Menpora.
Untuk menjamin kesehatan dan keselamatan bagi semua yang terlibat, Menpora mengatakan mensyaratkan wajib vaksin bagi semua yang akan terlibat ajang multi event empat tahunan tersebut.
"Semua yang terlibat wajib sudah divaksin, baik itu atlet, pelatih, ofisial, panitia penyelenggara, pedagang di sekitar venue, penonton. Bahkan masyarakat di sekitar tempat pelaksanaan juga wajib vaksin untuk mencegah penyebaran Covid-19,” jelas Menpora.
Saat ini, menurut Menpora, kesiapan venue pertandingan sudah siap. "Venue sejauh ini sudah siap semua. Venuenya tidak kalah dengan yang ada di GBK. Bahkan untuk Venue renang memiliki keunggulan atapnya bisa buka tutup."
Menpora juga menegaskan bahwa peserta dari 33 provinsi jangan khawatir dengan keamanan di Papua. "Kalau dari pemberitaan media ada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang sering kontak senjata itu letaknya sangat jauh dari tempat pelaksanaan PON 2020,” katanya.
Tempat pelaksanaan PON 2020 nantinya akan digar di empat Klaster yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke. Sekitar 6.500 atlet dan 21.000 orang akan terlibat dalam perhelatan PON yang baru pertamakali digelar di Papua.