REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Nicolo Zaniolo diminta mengomentari kehadiran Jose Mourinho di AS Roma. Mou menjadi pelatih Roma sejak musim 2019/2020, berakhir.
Eks juru taktik Tottenham Hotspur itu menggantikan Paulo Fonseca. Zaniolo adalah wonderkid I Lupi.
Zaniolo tak sabar untuk segera menunjukkan potensinya pada sang allenatore. Menurutnya, teman-temannya juga demikian.
Zaniolo mengetahui perjalanan karier Mourinho selama ini. Seseorang yang telah memenangkan banyak hal di sejumlah klub berbeda.
"Bagi saya, sebuah kehormatan untuk dilatih oleh dia. Jadi saya tidak sabar untuk memulainya," kata Zaniolo kepada Gazzetta dikutip dari Football Italia, Kamis (1/7).
Pesepak bola 22 tahun itu, calon bintang tim nasional Italia di masa depan. Pelatih kenamaan Negeri Spaghetti, Fabio Capello, bahkan memprediksi sang wonderkid bisa meraih trofi Ballon d'Or, suatu saat nanti.
Itu berarti kemampuan olah bola Zaniolo mulai diperhitungkan. Sayang, ia rentan cedera.
Teranyar, Zaniolo mengalami masalah di ligamen lutut anterior (ACL). Tahun lalu, dua kali ia masuk ruang perawatan karena keadaan tersebut.
Fakta demikian, membuat Zaniolo gagal membela Gli Azzurri di pentas Piala Eropa 2020. Namun, ia tetap mendukung rekan-rekannya.
Italia menampilkan performa mentereng, sepanjang turnamen itu bergulir. Skuad polesan Roberto Mancini, berada di babak delapan besar. "Saya sama sekali tidak terkejut," ujar Zaniolo.
Zaniolo mengetahui kualitas rekan-rekannya. Sosok yang pernah menimba ilmu di akademi Inter Milan itu merasa semua jugador pasukan biru layak menjadi starter.
Pada babak delapan besar nanti, Italia bertemu Belgia. Duel tersebut berlangsung di Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Sabtu (3/7) dini hari WIB.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
