Selasa 27 Jul 2021 18:53 WIB

Mereka Buat Olimpiade Tokyo Tetap Riuh Meski tanpa Penonton

Para atlet, pelatih, dan ofisial tak jarang berteriak mendukung rekan mereka di Tokyo

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Seorang ofisial dari China menyemangati atlet panahannya saat bertanding dalam Olimpiade Tokyo 2020 di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Jepang, Senin (26/7/2021). Penyelenggaraan Olimpiade yang diselenggarakan tanpa penonton dari kalangan umum tersebut merupakan keputusan di tengah kondisi darurat COVID-19 yang sedang diberlakukan di Ibu Kota Jepang.
Foto:

Pesenam Jerman Sarah Voss mengaku terbiasa bertanding tanpa penonton. Kondisi tersebut sudah ia alami selama menjalani persiapan dan saat sesi kualifikasi.

Ia meyakini, setiap atlet memiliki keluarga besar. Ada banyak orang yang mendukung mereka dari rumah masing-masing. "Dan kami bersorak untuk diri kami sendiri," tuturnya.

Ratusan orang di Hongkong tampak berkumpul di sebuah pusat pembelajaaan. Mereka menyaksikan atlet anggar, Cheung Ka Long menerima medalinya.

Cuplikan dari NBC menunjukkan adanya kerumunan penggemar di Alaska. Mereka bergembira lantaran perenang Amerika Serikat, Lydia Jacoby, meraih emas di gaya dada 100 meter putri. Atlet 17 tahun itu, tak diunggulkan di nomor ini.

Seorang pejabat di Nippon Budokan di Tokyo, tempat berlangsungnya kompetisi judo, kesal dengan ulah sejumlah oknum. Orang-orang tersebut meminta izin masuk ke tribun.

"Orang-orang yang terus meminta kami untuk membiarkan mereka masuk ke tribun adalah media, dan yang berafiliasi dengan Olimpiade. Ini mulai menjadi masalah," tutur pejabat yang menolak disebutkan namanya itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement