REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Alexander Zverev menyingkirkan Karen Khachanov dua set langsung, pada Ahad (1/8), untuk memastikan gelar tunggal putra Olimpiade dan memenangkan emas pertama tenis untuk Jerman sejak 1992. Unggulan keempat yang mengakhiri mimpi Novak Djokovic pada semifinal Golden Grand Slam itu tampil dominan untuk menyelesaikan 6-3, 6-1 hanya dalam tempo 79 menit, demikan dilaporkan AFP.
Zverev menjadi orang Jerman kedua yang memenangkan medali emas tunggal Olimpiade setelah Steffi Graf pada 1988. Sementara, Boris Becker dan Michael Stich merebut mahkota ganda putra empat tahun kemudian.
Petenis peringkat lima dunia itu masih menunggu gelar Grand Slam perdananya setelah beberapa kali nyaris berhasil, termasuk ketika kalah dari Dominic Thiempada final US Open tahun lalu. Namun, petenis berusia 24 tahun itu dapat menambahkan kemenangan Olimpiade pada daftar kemenangannya, termasuk ATP Finals 2018 dan empat gelar Masters-nya.
Sementara itu, Khachanov terus mencapai performa terbaiknya di Tokyo dari beberapa pekan terakhir setelah mencapai perempat final Wimbledon. Namun, Zverev berhasil menangani final ini dengan cukup mudah.
Zvereva menyerang lebih dulu pada set pertama dengan jeda padagim ketiga dan kemudian menyelamatkan break point untuk memimpin 4-2. Zverev tidak melepaskan tekanannya sampai menciptakanset pointpadagim kesembilan.
Khachanov yang berperingkat 25 dunia mungkin berharap mendapat kesempatan pada awal set kedua, namun pukulan backhand winner membuat Zverev bertahan, dan mengambil penuh kendali pertandingan hanya beberapa menit kemudian. Zverev akhirnya mengubur harapan medali emas Khachanov yang berusia 25 tahun, dengan skor akhir 6-1.