REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang telah berubah bagi Romelu Lukaku sejak terakhir kali ia mengenakan seragam Chelsea saat berusia 20 tahun pada tahun 2013. Lukaku telah bermain untuk tiga klub di dua negara, dengan total biaya transfer hampir 300 juta poundsterling, mencetak 193 gol klub, dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Belgia.
Kontribusi 24 gol dan 11 assist di Serie A Liga Italia musim lalu membantu Inter Milan asuhan Antonio Conte meraih gelar pertama klub dalam 11 tahun. Namun, keputusan Chelsea memecahkan rekor transfer sendiri untuk memikat pemain berusia 28 tahun itu kembali ke Stamford Bridge terus menjadi pertanyaan.
Apakah karena Lukaku sosok pemain yang bisa membantu membawa kembali gelar Liga Primer Inggris ke juara Liga Champions itu untuk pertama kalinya sejak 2017?
Lukaku bergabung dengan Chelsea dari Anderlecht seharga 18 juta poundsterling pada Agustus 2011, tetapi hanya bermain 15 pertandingan sebelum pergi ke Everton dengan rekor klub saat itu 28 juta poundsterling tiga tahun kemudian.
Selama waktunya di Chelsea, Lukaku juga menikmati masa peminjaman yang sukses dengan West Brom dan Everton. Setelah itu, ia bermain untuk Manchester United dan terakhir Inter Milan dengan biaya transfer 75 juta poundsterling dan 74 juta poundsterling.
Gol selalu datang secara teratur, tetapi gelar Serie A Inter baru-baru ini adalah trofi pertamanya sejak Liga Belgia 2010 bersama Anderlecht, musim saat ia memenangkan sepatu emas saat berusia 16 tahun.
Sejak 2012/2013, hanya enam pemain yang mencetak 10 atau lebih gol liga setiap musim di lima liga top Eropa, yakni Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Robert Lewandowski, Luis Suarez, Pierre-Emerick Aubameyang, dan Lukaku.
Lukaku kembali ke Liga Primer Inggris sebagai pemain yang berbeda dengan pemain yang meninggalkan Old Trafford dua tahun lalu. Pelatih timnas Belgia Roberto Martinez diposisikan secara unik untuk menilai Lukaku. Ia menandatangani kontrak di Everton dan mengelolanya di tingkat internasional selama lima tahun terakhir.
"Lukaku dilahirkan dengan kapasitas untuk mencetak gol," kata Martinez dikutip dari BBC Sport, Jumat (13/8). "Apa yang kita bicarakan sekarang, bagaimanapun, adalah pemain yang berbeda. Sekarang kita berbicara tentang seorang pemain yang di atas bakat individunya, memiliki tingkat kedewasaan yang nyata."
Ikuti Whatsapp Channel Republika
