REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Chelsea dikabarkan tertarik untuk mengontrak mantan bintang Manchester City yang sekarang bermain untuk Bayern Muenchen, Leroy Sane.
The Blues memperkuat skuad mereka dengan tambahan Romelu Lukaku dan Saul Niguez di jendela transfer musim panas saat Thomas Tuchel mencoba untuk membangun kemenangan Liga Champions musim lalu.
Penerimaan tersebut sebagian didanai oleh penjualan Tammy Abraham, Kurt Zouma, Fikayo Tomori, Davide Zappacosta, dan Olivier Giroud.
Namun, sementara Tuchel saat ini mungkin senang dengan skuadnya, klub seperti Chelsea selalu mencari tambahan potensial.
Salah satu yang diperhatikan The Blues adalah mantan penyerang Manchester City Sane, dengan The Express, pada Selasa (7/9), melaporkan bahwa Tuchel adalah penggemar pemain internasional Jerman tersebut.
Sane belum menunjukkan penampilan terbaiknya di Bayern setelah transfernya senilai 54,8 juta poundsterling dari Manchester City pada Juli 2020.
Pemain sayap berusia 25 tahun itu menyumbang enam gol dan sembilan assist dalam 32 pertandingan Bundesliga musim lalu dan memiliki satu assist dalam tiga pertandingan liga sejauh musim ini.
Namun semua tidak baik di belakang layar. The Athletic baru-baru ini melaporkan bahwa Sane 'frustrasi dengan dirinya sendiri' dan 'berjuang untuk memahami kurangnya pengaruhnya' di Bayern.
Laporan tersebut menyatakan bahwa mantan bos Bayern, Hansi Flick, berselisih dengan direktur olahraga Hasan Salihamidzic, sebagian karena ia lebih menyukai penandatanganan Timo Werner daripada Sane.
Werner akhirnya bergabung dengan Chelsea dari RB Leipzig musim panas lalu, sementara Salihamidzic mendapatkan pemainnya, mengontrak Sane dari Man City.
Oleh karena itu, situasi Sane saat ini dapat membuka pintu bagi Chelsea, meskipun Arsenal dan Tottenham juga telah dikaitkan dengan minat pada pemain sayap tersebut.
Bayern sebelumnya telah menunjukkan minat pada pemain sayap Chelsea Callum Hudson-Odoi dan The Blues memblokir peminjaman ke rival Borussia Dortmund di jendela transfer musim panas karena mereka tidak dapat menemukan pengganti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
