Rabu 06 Oct 2021 07:27 WIB

Striker Timnas Republik Irlandia Pilih tak Divaksin

Padahal Robinson pernah 2 kali positif Covid-19 pada November 2020 dan Agustus 2021.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Callum Robinson dari West Bromwich Albion dan timnas Irlandia.
Foto: Catherine Ivil/Pool via AP
Callum Robinson dari West Bromwich Albion dan timnas Irlandia.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU -- Pemain internasional Republik Irlandia Callum Robinson memilih tak divaksin, meskipun sudah dua kali pernah terpapar Covid-19. Striker West Bromwich Albion tersebut dinyatakan positif Covid-19 pada November 2020 dan Agustus 2021.

"Saya belum divaksin. Itu pilihan saya saat ini. Jelas menjengkelkan bahwa saya sudah tertular dua kali tetapi saya belum menjalani vaksinasi. Lebih jauh lagi, saya bisa berubah pikiran dan ingin melakukannya,” ujar Robinson dilansir dari BBC, Rabu (6/10).

Robinson berbicara hal tersebut beberapa hari setelah pelatih Liverpool Juergen Klopp kesal karena banyak pemain Liga Inggris yang belum menjalani vaksinasi. Namun ternyata menurut pelatih Republik Irlandia Stephen Kenny, Robinson bukan satu-satunya pemain di skuadnya yang tak divaksin.

Tes positif Covid-19 pada Robinson pada Agustus lalu membuat dia absen pada laga internasional September lalu melawan Portugal di kualifikasi Piala Dunia 2022. Ia masuk skuad lagi untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Azerbaijan akhir pekan nanti.

Robinson tak memberikan alasan mengapa enggan divaksin. Ia mengatakan hanya belum ingin melakukannya. Menurutnya itu adalah pilihan pribadi dan pilihan yang akan diambil saat ini tidak divaksin.

"Saya tahu, seperti yang Anda katakan, ada pelatih dan orang-orang yang ingin Anda melakukannya, yang benar dengan cara mereka, cara mereka berpikir, tetapi setiap orang memiliki pilihan tentang apa yang ingin mereka lakukan. Saya tidak akan memaksa orang untuk melakukannya, itu pilihan Anda dan tubuh Anda,” jelas Robinson.

Pelatih Republik Irlandia Stephen Kenny mendorong seluruh atlet olahraga agar bersedia untuk divaksin. Pasalnya, itu adalah langkah paling aman untuk melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Namun jika tim enggan memakai pemain yang tak divaksin merupakan langkah radikal.

"Ada banyak mitos dan banyak masalah seputar kejantanan yang menjadi perhatian orang dan masalah lainnya, Anda tahu, dan saya pikir itu rumit. Saya bukan ahli medis, tapi saya percaya para ahli dan saya percaya. Berpikir lebih baik divaksinasi ganda,” kata Kenny menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement