Selama ini, pembalap asal Inggris itu disebut-sebut sebagai salah satu driver terbaik di trek basah. Kemenangannya di Sirkuit Interlagos dalam kondisi hujan pada 2008 menjadi salah satu cerita kepiawaian Hamilton dalam berburu kemenangan di trek basah. Namun, Verstappen merupakan juara bertahan di Sirkuit Interlagos saat mampu menjuarai edisi terakhir GP Brasil, 2019 silam.
Sirkuit Losail (GP Qatar)
Ini menjadi kali pertama seri F1 digelar di Sirkuit Losail, Qatar. Selama ini, Losail digunakan untuk balap MotoGP. Karena itu, cukup sulit untuk memprediksi pemenang antara Verstappen dan Hamilton di sirkuit dengan jarak total 5,8 kilometer tersebut. Namun, sirkuit ini memiliki satu kilometer trek lurus dan tikungan dengan kecepatan medium. Kondisi ini dapat menguntungkan Red Bull. Kendati begitu, Mercedes diuntungkan dengan tekstur aspal di Sirkuit Losail.
Sirkuit Jeddah (GP Arab Saudi)
GP Arab Saudi akan digelar di sirkuit jalan raya di kota Jeddah. Sejumlah pengamat menilai, Mercedes bisa tampil apik di sirkuit ini. Lay-out sirkuit yang sebagian besar diisi oleh trek lurus dianggap bisa memberikan keuntungan buat Mercedes. Walau demikian, karakteristik sirkuit jalan raya Jeddah berbeda dengan sirkuit jalan raya di seri-seri sebelumnya. Alhasi, hasil balapan ini masih sulit untuk diprediksi.
Sirkuit Yas Marina (GP Abu Dhabi)
Hamilton masih tercatat sebagai pengoleksi kemenangan terbanyak di Sirkuit Yas Marina, yaitu lima. Secara historis, Mercedes pun kerap meraih hasil positif di sirkuit berjarak 5,8 kilometer tersebut. Namun, Verstappen berhasil meraih kemenangan di sirkuit ini pada musim lalu. Tidak hanya itu, perubahan lay-out di sirkuit ini juga dianggap bakal menyulitkan Mercedes. Terlepas dari faktor ini, Mercedes tetap difavoritkan untuk bisa menjadi yang tercepat di Abu Dhabi.