REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Dominasi tim Inggris di panggung Eropa, nampaknya berlanjut. Secara khusus di pentas Liga Champions.
Musim lalu, dua wakil Liga Primer bertarung di partai puncak. Kali ini, empat klub negeri Ratu Elizabeth lolos ke babak 16 besar. Artinya, belum ada yang tersingkir.
Bandingkan dengan La Liga Spanyol yang hanya mengirimkan Real Madrid, Atletico Madrid, dan Villarreal ke tahapan tersebut. Padahal negeri Matador mempunya lima wakil di UCL edisi terkini. Barcelona serta Sevilla menuju Liga Europa.
Sementara Italia hanya menyisakan dua wakil di babak 16 besar UCL musim 2021/22. Juventus serta Inter Milan masih 'bernafas'. AC Milan serta Atalanta gagal mengikuti rekan senegaranya.
Sama seperti negeri spaghetti, Prancis juga masih menyisakan dua wakil di babak sistem gugur, yakni Paris Saint Germain, dan Lille. Selebihnya, Belanda, Portugal, bahkan Jerman hanya menyisakan satu peserta.
Fakta demikian menunjukkan kualitas kelas wahid tim-tim Inggris mampu berbicara lantang di panggung elit benua biru. Baiklah dibedah satu per satu. Dimulai dari Manchester City. Pemilik Etihad Stadium tergabung di Grup A bersama Paris Saint Germain, RB Leipzig, dan Club Brugge.
Luar biasa ketika City mampu finis di posisi teratas. Kendati pada laga pamungkas di markas Leipzig, anak asuh Pep Guardiola mengalami kekalahan. Namun secara keseluruhan, the Citizens membuat klub bertabur bintang seperti PSG, ketar-ketir.
"Kami senang telah mencapai babak 16 besar. Ini grup yang sulit, dan kami menjalani kampanye yang sangat bagus, sejauh ini," kata Guardiola, dikutip dari laman resmi UEFA.
City ingin melaju sejauh mungkin. Berstatus finalis musim lalu, tak membuat pasukan biru langit berpuas diri. Mereka antusias membuat sejarah baru di ajang UCL.
Berikutnya, Liverpool. The Reds tergabung di grup maut bersama beberapa elit Eropa. Ada AC Milan, Atletico Madrid, dan FC Porto di sana.
Anak asuh Juergen Klopp melaju mulus. Mereka selalu tampil di level berbeda melawan para rival. Kubu Merseyside Merah meraih hasil maksimal dalam enam laga di penyisihan Grup B ini.
Termasuk ketika jumpa Milan di San Siro. Saat itu, Liverpool yang sudah pasti finis di posisi teratas, menurunkan sebagian besar pemain cadangan. Hingga 90 menit berlalu, the Reds unggul 2-1 atas Rossoneri, Rabu (8/12) dini hari WIB.
"Saya sangat bangga, terutama karena kami memenangkan game keenam ini," ujar Klopp, dikutip dari UEFA.
Ia menegaskan, pasukannya selalu tampil dengan motivasi tinggi. Tak peduli apakah mereka sudah di tahap aman atau belum. Demikian mentalitas the Reds sepanjang zaman.
Selanjutnya, Manchester United. MU boleh saja mengalami pasang surut sejauh musim ini berjalan. Terutama di ranah domestik.
Namun the Red Devils masih perkasa di panggung Eropa. Terbukti United finis di posisi teratas Grup F. Mereka unggul atas tim-tim kuda hitam seperti Villarreal dan Atalanta.
"Saya pikir, dengan para pemain yang kami miliki, kami bisa mengalahkan tim mana pun, jika kami bermain bagus," ujar gelandang Man United, Donny van de Beek, usai memperkuat timnya menghadapi Young Boys, di Stadion Old Trafford, Kamis (9/12) dini hari WIB.
Terakhir, Chelsea. The Blues tergabung di Grup H bersama Juventus, Zenit Saint Petersburg, dan Malmo FF. Pemilik Stamford Bridge, berada di belakang Juve di klasemen akhir.
Namun secara head to head, Timo Werner dan rekan-rekan perkasa atas lawan terberat mereka itu. Dalam dua pertandingan, kubu London Utara menang agregat 4-1 atas si Nyonya Tua. Itu menunjukkan Chelsea sudah siap menantang lawan berat di tahapan selanjutnya.
Meski demikian, sang juara bertahan harus puas berstatus runner up Grup H. The Blues bisa saja menghadapi Ajax Amsterdam, Real Madrid, FC Bayern, dan Lille.