REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Ada banyak kejadian penting di Barcelona sepanjang 2021. Salah satunya ketika klub tersebut kehilangan Lionel Messi.
Kedua kubu gagal mencapai kata sepakat untuk melanjutkan kerja sama. Bek El Barca, Dani Alves diminta mengomentari situasi ini lagi. Ia mengakui, fakta demikian, sulit bagi mereka.
La Pulga hengkang saat Blaugrana mengalami situasi rumit. Ekonomi Raksasa Katalunya melemah. Pun demikian dengan kualitas pemilik Estadio Camp Nou ini.
"Saya menentang kepergiannya karena dia legenda hidup Barcelona. Sayangnya, segalanya tidak berjalan seperti yang kami inginkan. Tapi saya berharap, suatu hari nanti dia kembali, dan kami bisa bermain bersama lagi," kata Alves, dikutip dari Marca, Jumat (31/12).
Pesepakbola asal Brasil ini juga merespon kembalinya Joan Laporta menjadi Presiden Barca. Jelas, ia menyambut baik hal itu. Blaugrana sedang berproses.
Raksasa Katalunya berupaya keluar dari situasi rumit. Bersama Laporta, Alves optimistis, mereka akan bangkit. Sehingga bisa kembali ke habitat alami sebagai klub yang menantang perburuan gelar di semua kompetisi.
"Dengan kepulangan dia, stabilitas akan tercipta lagi. Kami senang dia bersama," ujar sosok yang juga pernah berkostum Paris Saint dan Juventus itu.
Namun ia tegaskan, target untuk membangkitkan Barcelona dari masa kelam, bukan peran sang presiden seorang. Mereka harus bekerja sama. Sehingga beban apa pun bisa terasa ringan.
"Untuk itu, kami membutuhkan stabilitas dan solidaritas," tutur Alves.
Pesepakbola 38 tahun ini antusias menyambut Januari 2022. Ia akan segera menjalani debut kedua bersama Barca di partai resmi.
Alves sudah berkostum Blaugarana selama delapan musim pada periode pertama. Tepatnya dari 2008 hingga 2019. Dalam rentang waktu tersebut, ia mentas di 391 laga di berbagai ajang, dan mencetak 21 gol.
Ia meraih segalanya dalam balutan kostum Barcelona. Beberapa di antaranya, enam gelar La Liga Spanyol, dan tiga mahkota Liga Champions.