Ternyata keberhasilan Nigeria dalam laga tersebut adalah berkat rencana jelas dari pelatih Austin Eguavoen. Ia meminta pasukannya mematikan Mo Salah, mengendalikan lini tengah, dan menyerbu lewat sayap. Rencana itu dieksekusi dengan sangat baik sehingga Salah, yang dianggap sebagai pemain terbaik dunia saat ini, seperti raib dalam permainan.
"Hari ini, kami memotong Salah dari bola dan mencoba memberikan tekanan keras pada setiap waktu tertentu," kata Eguavoen dikutip dari Guardian, Rabu (12/1/2022).
"Kami tahu kami bisa menggabungkannya melalui penguasaan bola dan langsung menyerang saat diperlukan. Kami memiliki tiga hal dalam pikiran sebelum pertandingan, yaitu memenangkan pertandingan dengan menjaga bola dan kemudian memotong Salah dari permainan," terangnya.
Eguavoen mengatakan kemenangan tersebut merupakan awal dari performa bagus Nigeria di kompetisi tersebut, menambahkan bahwa hal itu tidak akan membuat tim berpuas diri. Dia memastikan para pemainnya akan mendekati setiap pertandingan seperti final. "Kami akan menjalani setiap pertandingan satu per satu dan melihat sejauh mana kami bisa melangkah," ujarnya.
“Saya pikir setiap tim yang datang ke AFCON harus dihormati terlepas dari negaranya karena tidak ada ikan kecil lagi di sepak bola," kata dia.
CONTROL. BANG. 😱
🇳🇬 @67Kelechi’s left-footed volley is our #GoalOfTheDay 🚀#TotalEnergiesAFCON2021 | #AFCON2021| #TeamNigeria | @1xBet_Eng pic.twitter.com/vYr3CHfsvc
— #TotalEnergiesAFCON2021 🏆 (@CAF_Online) January 11, 2022