Jumat 14 Jan 2022 00:56 WIB

Ini 5 Pengumpan Terbaik di Sepak Bola Era Tahun 2000-an

Menjebol gawang lawan memang hal hebat, tapi memberi assist juga tak kalah top.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Endro Yuwanto
Pemain Fenerbahce, Mesut Oezil.
Foto:

3. Juan Roman Riquelme

Eropa bukan satu-satunya benua penghasil gelandang tokcer. Ada nama pemain asal Argentina bernama Juan Roman Riquelme yang layak menjadi salah satu sosok terbaik.

photo
Juan Roman Riquelme - (AP)

Puncak karier Riquelme tercatat ketika yang bersangkutan membela Barcelona, Villareal, dan Boca Juniors. Selama kariernya, dirinya mencatat lebih dari 400 penampilan dengan torehan 106 gol dan 71 assist.

Di level timnas, dirinya juga menjadi salah satu pilihan utama berbagai pelatih. Selama membela La Albiceleste, Riquelme membukukan 51 penampilan dengan catatan 17 gol dan 20 assist.

2. Andres Iniesta

Gerak-gerik Andres Iniesta di lapangan hijau adalah salah satu yang paling memikat mata. Bagaimana tidak, ia mampu menggabungkan kemampuan dribble dan berlari, sekaligus umpan yang baik.

photo
Andres Iniesta - (Dok J league)

Iniesta sejatinya memulai kariernya sebagai gelandang bertahan. Namun seiring berjalannya waktu, dirinya dipasang menjadi gelandang serang dan terbukti sukses.

Jebolan akademi La Masia itu menghabiskan 22 tahun di Barcelona dan memenangkan total 35 trofi bergengsi. Di level timnas, ia juga menjuarai dua Euro dan satu Piala Dunia.

1. Xavi Hernandez

Tak ada yang bisa menyangkal bahwa Xavi bisa dibilang sebagai gelandang terbaik yang pernah ada. Kemampuan kontrol pertandingan berpadu apik dengan akurasi operannya.

Pria berpaspor Spanyol itu menjadi satu-satunya pesepak bola yang pernah mencatat 100 persen akurasi operan dalam satu pertandingan sepak bola. Tak hanya satu kali, dia pernah melakukannya lagi ketika Barcelona berhadapan dengan Paris Saint-Germain di Liga Champions pada 2013 lalu.

photo
Xavi Hernandez . - (AP/Hassan Ammar)

 

 

Selama kariernya, ia bahkan sudah melewati lebih dari 1.000 pertandingan resmi. Kebiasaannya yang tak pernah berhenti berlari membuat Xavi sukses menjaga keseimbangan antara pertahanan dan serangan.

Setelah dua dekade berseragam Barcelona, ia sempat hijrah ke Qatar sebagai pemain dan pelatih di sana. Kini, dirinya pulang ke kampung halamannya untuk melatih Barcelona.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement