Kamis 03 Mar 2022 18:44 WIB

Koeman Merasa Dikhianati Laporta

kehadiran Joan Laporta ternyata bepengaruh besar pada kelanjutan kiprah Koeman

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Muhammad Akbar
 Pelatih kepala Barcelona Ronald Koeman kembali ke terowongan pada babak pertama pada pertandingan sepak bola La Liga Spanyol antara Rayo Vallecano dan FC Barcelona di stadion Vallecas di Madrid, Spanyol, Kamis (28/10) dini hari WIB.
Foto: AP/Manu Fernandez
Pelatih kepala Barcelona Ronald Koeman kembali ke terowongan pada babak pertama pada pertandingan sepak bola La Liga Spanyol antara Rayo Vallecano dan FC Barcelona di stadion Vallecas di Madrid, Spanyol, Kamis (28/10) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Pelatih asal Belanda, Ronald Koeman, merasa dikhianati oleh Presiden Barcelona, Joan Laporta, pada musim keduanya menukangi Blaugrana.

Koeman mengaku tidak mendapatkan kesempatan yang sama dengan yang diberikan kepada Xavi Hernandez, yang ditunjuk menggantikannya pada awal November silam.

Eks pelatih timnas Belanda itu resmi menangani Barcelona pada Agutus 2020. Koeman dipercaya oleh Presiden Barcelona saat itu, Joseph Maria Bartemou, untuk menggantikan Quique Setien.

Pada musim debutnya menangani Barcelona, eks bek Blaugrana itu sukses mempersembahkan titel Copa de Rey. Namun, kehadiran Joan Laporta, yang terpilih sebagai Presiden Barcelona pada Maret 2021, ternyata bepengaruh besar pada kelanjutan kiprah Koeman di kursi pelatih Blaugrana.

Meski sempat dipertahankan Laporta pada awal musim ini, eks pelatih Everton itu akhirnya dipecat oleh manajemen Blaugrana usai penampilan buruk Blaugrana di pentas Liga Champions dan La Liga.

Koeman menilai, kehadiran Laporta menjadi awal dari akhir kiprahnya menukangi Barcelona. Pelatih berusia 58 tahun itu bahkan mengaku tidak mendapatkan dukungan dari jajaran direksi klub pada awal musim ini.

Kondisinya kian sulit buat Koeman lantaran krisis finansial yang dialami Blaugrana. Pun dengan badai cedera yang dialami skuad Blaugrana pada awal musim ini.

''Saya bukan pelatih pilihan Laporta. Saya menyadari itu sejak dia terpilih sebagai presiden klub. Tidak ada keterhubungan antara saya dengan dia.”

“Saya tidak mendapatkan dukungan penuh dari jajaran direksi klub sejak saat itu,'' kata Koeman kepada Mundo Deportivo, Kamis (3/3).

Keretakan hubungan antara eks pelatih Valencia itu dengan Laporta akhirnya mencapai puncak saat Koeman dipecat manajemen Blaugrana.

Laporta kemudian menunjuk eks kapten dan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez sebagai pengganti Koeman. Padahal, ujar Koeman, Laporta sempat menegaskan tidak akan menunjuk Xavi lantaran dianggap belum memiliki pengalaman yang mumpuni untuk menukangi Barcelona.

Merasa kecewa lantaran dibohongi Laporta, Koeman menegaskan, enggan untuk datang ke Barcelona. Pun dengan kekecewaan Koeman soal perbedaan perlakuan Laporta terhadap dirinya dengan Xavi.

''Mereka tidak memberikan kesempatan yang sama kepada saya, seperti Xavi. Laporta memberitahu saya ribuan kali, mereka tidak akan merekrut Xavi lantaran minimnya pengalaman.”

“Untuk saat ini, masih sulit buat saya datang ke Barcelona. Saya tidak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa antara saya dengan Laporta,'' ujar Koeman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement