Jumat 18 Mar 2022 02:09 WIB

Fakta Baru, Pesepak Bola Emiliano Sala Keracunan Karbon Monoksida Sebelum Pesawat Jatuh

Emiliano Sala meninggal jatuh di Selat Inggris sebelum sempat memperkuat Cardiff City

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Karangan bunga untuk Emiliano Sala.
Foto: EPA-EFE/Eddy Lemaistre
Karangan bunga untuk Emiliano Sala.

REPUBLIKA.CO.ID, BOURNEMOUTH -- Fakta baru terkait meninggalkan Emiliano Sala dalam kecelakaan pesawat terungkap. Juri pemeriksaan di Balai Kota Bournemouth menyatakan, tingkat karbon monoksida mencapai level beracun selama penerbangan komersial tanpa izin tersebut.

Striker kelahiran Argentina itu meninggal karena cedera kepala dan dada. Namun ia lebih dulu tidak sadarkan diri akibat keracunan asap dari sistem pembuangan pesawat yang rusak. Selain itu, pilot yang menerbangkan pesawat yang ditumpangi Sala, David Ibbotson, juga tidak memiliki lisensi yang benar untuk penerbangan ini hingga akhirnya jatuh ke laut. Dia punya lisensi pilot, tapi tidak untuk penerbangan komersial serta tak diizinkan terbang malam hari.

Baca Juga

Pemain berusia 28 tahun itu berada di atas Piper Malibu, yang terbang dari Nantes, Prancis ke Wales pada 21 Januari 2019 saat jatuh di Selat Inggris dekat Guernsey. Pilot Ibbotson juga tewas dalam kecelakaan tersebut dan tubuhnya tidak ditemukan. Sala saat itu akan bergabung ke klub Liga Primer Inggris Cardiff City dari Nantes.

Dikutip dari Sky Sports, Jumat (18/3), ahli patologi dokter Basil Purdue mengatakan, Sala mengalami keracunan parah dan tidak sadarkan diri sebelum pesawat bermesin tunggal itu jatuh. Dokter Purdue menjelaskan, Sala masih hidup pada titik benturan dan meninggal karena cedera kepala dan dada yang parah.

Seorang ahli teknik menyebutkan, kemungkinan besar penyebab penumpukan karbon monoksida di dalam kabin adalah sistem pembuangan pesawat yang rusak. Pilot dan pengusaha David Henderson, mengelola pesawat atas nama pemiliknya dan mengatur penerbangan, pilot dan perawatan, meskipun bukan operator yang terdaftar secara hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement