REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang Manchester City, Kevin de Bruyne masih merasakan euforia. Timnya baru saja menjadi juara Liga Primer Inggris musim 2021/22.
City finis di posisi teratas setelah bersaing ketat dengan Liverpool. Pada pekan pamungkas, skuad biru langit unggul 3-2 atas Aston Villa di Stadion Etihad, Ahad (22/5) malam WIB. Di pertandingan lain, the Reds menumbangkan Wolverhampton Wanderers, 3-1 di Anfield.
De Bruyne mengakui tekanan sang rival membuat mereka menjadi lebih baik. Ia dan rekan-rekannya harus memberikan segalanya di sepanjang pekan. Pantang bagi anak asuh Pep Guardiola sampai kehilangan poin.
"Itulah mengapa sulit. Itu membuat kami bangga," kata pesepak bola berkebangsaan Belgia ini, dikutip dari laman resmi klubnya, Senin (23/5).
Situasi dramatis terlihat pada laga terakhir. Hingga menit ke-75, the Citizens tertinggal 0-2 dari the Villans. De Bruyne mengakui keadaan demikian sempat menghadirkan kepanikan.
Ia sulit menjelasakannya. Ia mencoba untuk tenang. Tapi tetap saja, muncul kekhawatiran.
"Skor 2-1 mengubah seluruh situasi. Stadion berubah, atmosfer, para pemain, lalu kami tidak melihat ke belakang," ujar De Bruyne.
Ia memuji kehadiran Ilkay Gundogan dan Oleksandr Zinchenko. Menurutnya, dua sosok tersebut membuat perbedaan saat menginjakkan kaki di lapangan. Gundogan bahkan mencetak dua gol meski tampil sebagai pemain pengganti.
Bagi de Bruyne, ini gelar Liga Primer keempat dalam kariernya. Ia masih ingin terus berprestasi di klub Manchester Biru itu. Timnya belum jua meraih trofi Liga Champions.
Saat ini, ia masih merayakan kesuksesan di depan mata. Setelahnya baru mereka berpikir tentang target City selanjutnya.