Ahad 12 Jun 2022 14:03 WIB

Menpora Sanjung Greysia, dari Gagal Tampil di London Hingga Berjaya di Tokyo

Meski pensiun, Greysia masih menjalankan tugas sebagai Ketua Komisi Atlet BWF.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Menpora RI Zainudin Amali (kanan) memberikan jaketnya kepada Mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) pada acara Testimonial Day Greysia Polii di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (12/6/2022). Dalam acara tersebut Greysia Polii yang juga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, secara resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Menpora RI Zainudin Amali (kanan) memberikan jaketnya kepada Mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) pada acara Testimonial Day Greysia Polii di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (12/6/2022). Dalam acara tersebut Greysia Polii yang juga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, secara resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali turut hadir dalam acara testimonial day Gresyia Polii di Istora, Senayan, Jakarta, Ahad (12/6/2022) siang. Ia menyampaikan sanjungan kepada sosok yang baru saja memutuskan gantung raket itu.

Menurutnya, para penikmat bulu tangkis Tanah Air tentu saja merasa kehilangan. Sebab, salah satu idola mereka sudah  tak lagi berpartisipasi di lapangan. Namun bukan berarti Greysia langsung undur diri. Sebab, Greysia masih menjalankani tugas sebagai Ketua Komisi Atlet BWF sampai 2025.

Baca Juga

"Tadi sudah disampaikan, Greysia berhenti jadi atlet profesional, tapi bukan hilang dari bulu tangkis," kata Amali.

Ia menyinggung sepak terjang wanita kelahiran Jakarta ini. Dimulai dari fakta Greysia sempat gagal berpartisipasi di Olimpiade London. Tepatnya pada 2012 silam.

Greysia tak kenal menyerah. Perlahan tapi pasti, sang mantan atlet menemukan konsistensi positif. Hingga akhirnya berjaya pada Olimpiade Tokyo 2020.

Lantaran mengalami penundaan, ajang tersebut baru berlangsung tahun lalu. Berpasangan dengan Apriyani Rahayu, Greysia tapil trengginas. Mereka meraih emas di negeri Matahari Terbit.

"Perjuangan luar biasa dari Olimpiade London, tapi dia mampu bangkit, dan kemudian dia membuktikan meraih emas di Olimpiade Tokyo," ujar Amali.

Pejabat negara kelahiran Gorontalo ini menilai Greysia seseorang yang pantang menyerah. Ia mewakili negara, memberikan penghormatan untuk pebulu tangkis binaan PB Jaya Raya itu. Terutama karena Greysia mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Sebelumnya, beberapa atlet yang masih aktif juga menggambarkan sosok Greysia Polii. Dua di antaranya Apriyani dan Siti Fadia Silva Ramadhani. Menurut Apriyani, mantan tandemnya di sektor ganda putri itu merupakan seorang pejuang.

"Pokoknya Kak Ge di mata aku, dia nggak cuma senior, panutan, tapi juga sebagai kakak, teman. Walaupun aku junior, dia tetap welcome, tetap dengerin cerita. Dikasih masukan, pokoknya Kak Ge, terbaik," ujar Fadia menambahkan.

Saat masih aktif bermain, sejumlah trofi diraih Greysia. Selain kejayaan di Tokyo, ia juga mendapat emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Saat itu ia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Saat bertandem dengan Apriyani, ia meraih juara di beberapa turnamen BWF World Tour. Ada Thailand Open 2020, Spain Masters 2020, Indonesia Masters 2020, India Open 2019, Thailand Open 2018, serta  India Open 2018.

Greysia juga menjadi pemenang di tiga edisi BWF Superseries, yakni French Open 2017, Singapore Open 2016, dan Korea Open 2015. Selanjutnya di BWF Grand Prix, ia berjaya di lima kesempatan, antara lain Thailand Open 2017, Chinese Taipei Open 2014 dan 2015 (saat masih berpasangan dengan Nitya Krishinda). Kemudian Thailand Open 2013 (Ketika bertandem dengan Nitya), juga Filipina Open 2006 (saat berpasangan dengan Jo Novita).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement