Senin 13 Jun 2022 07:35 WIB

Resmi Pensiun, Kini Greysia Polii Ingin Fokus Menikmati Hidup Bersama Keluarga

Greysia ingin menunaikan kewajibannya sebagai ibu dan istri dengan baik.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) menghadiri acara Testimonial Day Greysia Polii di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (12/6/2022). Dalam acara tersebut Greysia Polii yang juga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, secara resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) menghadiri acara Testimonial Day Greysia Polii di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (12/6/2022). Dalam acara tersebut Greysia Polii yang juga peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu, secara resmi mengumumkan pensiun sebagai atlet bulu tangkis profesional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu pebulutangkis top Indonesia, Greysia Polii sudah memutuskan pensiun. Ia gantung raket menjelang usia 35 tahun.

Setelah nyaris tiga dekade bertempur di lapangan, Greysia mencoba hal baru. Pertanyaannya, apa yang ia lakukan setelah ini? Kepada awak media, ia ingin memberikan seluruh perhatiannya untuk keluarga.

Baca Juga

"Sekarang saya juga sudah menikah, otomatis ada kepentingan keluarga juga. Saya sudah lama tidak pulang ke rumah. Jadi saya mau prioritas ke keluarga dulu," kata sosok kelahiran Jakarta itu.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali turut bereaksi tentang keputusan pensiuannya Greysia. Ia merasa Indonesia bakal merindukan sosok hebat. Ia berharap, jawara Olimpiade 2020 itu tetap berada di dekat dunia bulutangkis tanah air, meski dalam berbeda.

Mengenai hal itu, Greysia mengamininya. Tapi lagi-lagi ia masih ingin menikmati suasana di rumahnya. Sesuatu yang jarang ia rasakan ketika masih aktif sebagai atlet profesional.

"Ke depannya, kita bicarakan lagi nanti," ujar mantan tandem Apriyani Rahayu ini.

Greysia mengakui akan merindukan aktivitasnya di pelatnas. Bagaimana mereka berlatih keras hingga badan terasa pegal. Kemudian membangun relasi dengan sesama penghuni asrama di keseharian.

Tak lupa ia menyinggung penggemar. Ia berkesempatan bertemu beberapa orang di Istora. Sebelumnya, para badminton lovers sering berkomunikasi dengannya di media sosial.

"Selama ini kita ketemu di online. Sekarang, terakhir kali saya mau bertemu face to face dengan mereka," ujar Greysia.

Ia juga berterima kasih kepada awak media. Ada banyak cerita dan gambar tentang sepak terjangnya bertahun-tahun. Bukan hanya tentang hal positif, tapi juga di momen sulit.

"Karena, rekan-rekan media, ada momen yang diambil, ada tulisan-tulisan yang ditulis. Itu sangat berarti bagi saya ke depannya. Baik itu catatan yang buruk, baik, ada semua. Terima kasih," tutur Greysia.

Saat masih aktif bermain, sejumlah trofi diraih Greysia Polii. Selain kejayaan di Tokyo, ia juga mendapat emas Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan. Saat itu ia berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari.

Saat bertandem dengan Apriyani, ia mendapatkan emas di beberapa turnamen BWF World Tour. Ada Thailand Open 2020, Spain Masters 2020, Indonesia Masters 2020, India Open 2019, Thailand Open 2018, serta  India Open 2018.

Greysia juga menjadi pemenang di tiga edisi BWF Superseries, yakni French Open 2017, Singapore Open 2016, dan Korea Open 2015. Selanjutnya di BWF Grand Prix, ia berjaya di lima kesempatan, antara lain Thailand Open 2017, Chinese Taipei Open 2014 dan 2015 (saat masih berpasangan dengan Nitya Krishinda). Kemudian Thailand Open 2013 (Ketika bertandem dengan Nitya), juga di Filipina Open 2006 (Saat berpasangan dengan Jo Novita).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement