REPUBLIKA.CO.ID, LONATO – Pembalap belia Indonesia, Qarrar Firhand, kembali menorehkan prestasi di dunia balap internasional. Bocah kelahiran Jakarta, 7 Januari 2011 ini benar-benar mengalami perubahan besar dalam segalanya.
Sejak tinggal dan mulai bersekolah di IBS (International Brescia School), Italia, awal tahun ini, Qarrar memang harus mandiri. Tinggal jauh dari orang tua dan sanak saudara membuat segala-galanya harus dilakukan sendiri.
Wajib mandiri itulah yang membuat ia terlihat berbeda. Di Sirkuit pun Qarrar yang didukung Telkomsel, Pertamina, dan Bank BJB mengurus semua kebutuhannya sendiri. Ia harus melepas baju balap, menyimpannya kembali ke dalam koper atau memasukkan semua barangnya sendiri, tanpa disuruh.
Putra mantan pembalap Formula, Firhand Ali dan Aimaa Fatima ini memang sudah hidup dalam jadwal yang ketat untuk balapan dan sekolah selama tinggal di Lonato, Brescia, Italia.
Tahun ini saja, ia harus mengikuti sekitar 40 seri balapan di berbagai sirkuit dan kota-kota di Italia. Selain tentunya yang paling penting, sekolah mulai dari Senin hingga Jumat dimulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00 sore.
Untuk menunjang balapannya bersama tim LA Motorsport, selain mekanik kepala, Rolland Chang dibantu Emiliano Meneghelli Qarrar juga punya pelatih fisik, Mental & Psikologi, Ricardo Paterni dan Lorenzo.
Di sela-sela balapan seri Auttuno Finale, Kelas Mini, di South Garda Internationl Circuit di Lonato, Brescia, Italia, Qarrar selalu didampingi para instrukturnya. Di jeda waktu mengikuti heat demi heat, para instruktur mengambil waktu berdiskusi sambil memberikan sejumlah tes yang tujuannya untuk membuat Qarrar lebih fokus terhadap apa yang ia lakukan.
Qarrar memang mengalami kemajuan besar. Di Seri Auttuno Finale ini, Qarrar meraih posisi pertama di heat kedua, setelah di heat pertama ia finis kelima. Di heat selanjutnya, ia finis kelima hingga balapan Ahad (9/10/2022) di pra final, penyuka sepakbola ini finis kelima dan di final ia harus puas di posisi keenam.
Ricardo Paterni dan Rolland Chang sama-sama memberikan pujian kepada Qarrar yang mampu keluar dari tekanan hingga bisa finis di posisi 10 besar. Itu karena, kelas Mini yang diikuti Qarrar, pesertanya mencapai 112 pembalap sehingga balapan heat harus dibagi pertiga kali dengan masing-masing heat hingga 38 pembalap.
Penampilan cantiknya selalu berada di posisi lima besar membuat Qarrar otomatis langsung lolos ke pra final hingga final. Ia menyatakan puas dengan hasil yang dicapai, meski belum bisa mencapai podium. “Al (demikian ia menyebut dirinya) kan sudah bilang, target Al masuk 20 besar. Tapi, syukur bisa posisi keenam. Semua pembalap berat, bahkan yang juara aja merupakan juara dunia di WSB pekan lalu,” tutur Qarrar yang makin lincah dan cerdas berbicara dengan mediai
Usai seri Auttuno Finale ini, pekan depan, 14-16 Oktober 2022, Qarrar akan kembali tampil di seri Rok Cup Trophy di Sirkuit yang sama. Harapan Qarrar dan tentu ayahnya Firhand Ali yang mendampingi, bisa mencapai podium. “Insya Allah, kita doain semoga bisa podium pekan depan ya,” tutur Manajer Teknik, Faris Lutfi.