REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Hawa panas akan tersaji pada laga lanjutan Grup A Liga Europa yang mempertemukan PSV Eindhoven dengan tuan rumah Arsenal di Stadion Emirates, Jumat (21/10) dini hari WIB. Ini menyangkut pelatih tim tamu Ruud van Nistelrooy. Setelah 16 tahun terpisah, kini Van Nistelrooy bakal kembali berjumpa dengan bekas klub rival.
Diprediksi akan ada sambutan minor dari fan the Gunners menjelang lawatan wakil Eredivisie Belanda ini. Sebab, Rood-witten diarsiteki oleh tokoh antagonis yang paling dibenci oleh pendukung Meriam London pada awal 2000-an.
Pelatih 46 tahun itu belum pernah bertemu dengan Arsenal sejak meninggalkan Manchester United pada musim panas 2006. Kini, justru tim asuhannya yang akan menantang Arsenal polesan Mikel Arteta.
"Saya mengharapkan sambutan hangat. Saya membuat mereka tak terkalahkan karena kegagalan saya (mengeksekusi penalti)," kata Van Nistelrooy menjelaskan dilansir Metro, Kamis (20/10/2022).
Momen paling dikenang adalah ketika Nistelrooy mendapat serangan dari pemain Arsenal, yang diawali bek Martin Keown. Itu terjadi setelah Ruudtje, sapaan sang pelatih, gagal mengeksekusi penalti dalam laga bertajuk 'Battle of Old Trafford' pada 21 September 2003 silam.
Setelah kegagalan dalam mengeksekusi penalti, Martin Keown langsung bereaksi mengejek Nistelrooy. Kegagalan eksekusi tersebut menguntungkan bagi the Gunners. Arsenal saat itu menjuarai gelar Liga Inggris dengan status tak terkalahkan alias invincibles.
Kini Nistelrooy tak memikirkan lebih dalam momen tersebut. Ia menegaskan, fokusnya adalah membawa PSV meraih kemenangan di markas Arsenal.
"Itu adalah bagian dari sepak bola dan saya menantikan tim saya menghadapi Arsenal yang saat ini dalam performa luar biasa," kata Nistelrooy.
Van Nistelrooy menebus kesalahan ikonik itu 12 bulan kemudian selama pertemuan yang sama-sama penuh semangat. Laga yang dimenangkan MU 2-0 dijuluki 'Pizzagate' oleh pers Inggris setelah Cesc Fabregas melemparkan camilan ke Sir Alex Ferguson di terowongan Old Trafford setelah pertandingan. Ketika itu, rekor 49 pertandingan the Gunners tumbang, salah satunya lewat gol penalti Van Nistelrooy.
"Sudah 20 tahun yang lalu sekarang. Itu tidak mendefinisikan saya tetapi kembali ke Inggris dan ke Arsenal, kenangan kembali dari waktu saya di sana dan dua pertandingan terkenal itu adalah bagian dari sepak bola," ujarnya.
Untuk sementara tim asal London Utara memuncaki klasemen Grup A dengan nilai sempurna sembilan poin dari tiga laga, dibayangi PSV dengan tujuh angka di kursi kedua. Artinya, Rood-witten bisa saja menggusur Arsenal dari puncak klasemen sekaigus memastikan lolos ke fase berikutnya di Liga Europa.