REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Mantan bek tengah Barcelona, Gerard Pique, melontarkan kritik keras kepada Presiden Real Madrid, Florentino Perez, kala mengungkapkan soal gagasan mengenai pembentukan European Super League (ESL). Meski sepakat dengan Perez dalam beberapa argumen, Pique menilai, ESL bukanlah sebuah solusi.
Perez diketahui sempat melakukan presentasi soal pembentukan ESL di salah satu program televisi terkemuka di Spanyol, El Chiringuito, beberapa waktu lalu. Saat itu, Perez membeberkan soal kondisi teranyar industri sepak bola Eropa, yang menjadi alasan pembentukan ESL.
Salah satu dari alasan tersebut adalah soal menurunnya ketertarikan generasi muda terhadap sepak bola. Perez menyebut, generasi muda saat ini lebih tertarik untuk menghabiskan waktu dengan ponsel ataupun bermain gim secara daring.
Untuk aspek tersebut, Pique mengaku sepakat dengan argumen Perez. Mantan bek tengah timnas Spanyol itu pun merujuk pada sikap dan perilaku yang ditunjukkan anak pertamanya, Milan, terkait sepak bola.
''Milan memang menyukai sepak bola, tapi dia jarang menonton pertandingan secara keseluruhan,'' ujar Pique seperti dikutip Football Espana, Kamis (10/11/2022).
Kendati begitu, bek tengah yang baru memutuskan gantung sepatu akhir pekan lalu itu menilai, ESL bukanlah solusi untuk mendongkrak ketertarikan generasi muda terhadap sepak bola. Menurutnya, hal itu adalah dua aspek yang berbeda.
''Saat Florentino Perez berbicara soal Super League (ESL) dan kemungkinan persepsi orang terhadap turnamen itu, saya mungkin setuju. Namun, penyelenggaraan ESL bukanlah solusi. Itu adalah hal yang berbeda,'' kata Pique.
Selain itu, Pique juga mengkritik gaya Perez dalam menyampaikan ide soal pembentukan ESL. Mantan pemain berusia 33 tahun itu menilai, presentasi Perez soal ESL di El Chiringito terlalu berbelit-belit dan justru terkesan membingungkan.
''Saya memandang Perez sebagai sosok yang besar, terutama status sebagai Presiden Real Madrid. Namun, saya terkejut dengan cara dia menyampaikan ide tersebut. Presentasinya di El Chiringuito malah membuat kepala saya seolah meledak. Saya tidak tahu, apa yang benar-benar ingin dia sampaikan. Saya tidak bisa memahaminya,'' jelas Pique.