REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Sepakbola nasional, Kesit Budi Handoyo menilainpenampilan Timnas Indonesia sepanjang fase grup Piala AFF 2022, belum sepenuhnya memuaskan. Kendati dari sisi hasil akhir menggembirakan, kata dia, namun dari sisi permainan masih terlihat cukup banyak kekurangan.
Menurut dia, mencermati permainan timnas ada beberapa catatan yang harus diperbaiki pelatih STY. Pertama, soal masih lemahnya penyelesaian akhir pemain-pemain di lini penyerangan Indonesia. Selain insting yang harus diasah lagi, ketenangan juga menjadi bagian lain yang harus segera dibenahi. Pemain Indonesia terlalu banyak membuang peluang emas sepanjang fase grup.
Selain itu sikap egois para pemain, khususnya di lini serang, harus lebih dikurangi. Dalam situasi di mana Indonesia mengincar kemenangan dan menrtagetkan juara Piala AFF 2022, pemain harus lebih mengutamakan kepentingan tim, bukan kepentingan sendiri untuk menonjolkan diri sebagai seorang goalgetter. Memberikan kesempatan kepada rekan pemain lainnya yang lebih berpeluang mencetak gol harus dikedepankan. Siapa pun yang mencetak gol buat kita tidak penting, terpnting adalah meraih kemenangan.
"Pun demikian dengan pemain-pemain bertahan. Harus lebih baik dalam berkoordinasi. Ada beberapa celah yang masih bisa dimanfaatkan lawan di arena pertahanan Indonesia akibat lemahnya koordinasi dan membaca gerak pemain lawan," kata dia kepada republika.co.id, Rabu (4/1/2022).
Menghadapi tim seperti Vietnam, Indonesia harus benar-benar solid. Vietnam diperkuat pemain-pemain yang punya kecepatan dan tajam di lini depan. Pertahanan mereka juga kokoh. Terbukti, kata dia, belum ada satu gol pun yang bersarang di gawang Vietnam sepanjang fase grup. Mereka mencetak 12 gol. Satu-satunya tim yang clean sheet.
"Peluang Indonesia tetap besar asalkan bermain dengan ketenangan diri yang baik dan kekompakan yang tinggi," ujarnya.
Sejarah, walau tidak bisa dijadikan jaminan pasti, Indonesia masih unggul dibanding Vietnam. Di ajang AFF, sejak 1996 kita bisa menyingkirkan Vietnam di semifinal 2000 dan 2016. Sementara dari total pertemuan keduanya, dari 25 kali pertandingan, Indonesia mencatat 8 kali menang, 10 imbang, tujuh kali kalah.
"Satu hal yg harus diwaspadai dari Vietnam saat ini adalah, mereka kini menjadi tim terkuat di Asia Tenggara yang peringkatnya sudah melampaui Thailand. Vietnam juga punya ambisi meraih juara AFF ketiga kalinya sebagai persembahan yang akan diberikan kepada pelatih Park Hang-seo yang usai AFF resmi mengundurkan diri," ujar dia.