Selasa 10 Jan 2023 22:08 WIB

Selain Rencana Permainan Baru, Klopp Juga Dinilai Butuh Gelandang Anyar

Liverpool masih tampil inkonsisten selepas jeda Piala Dunia 2022.

Rep: Reja Irfa WIdodo/ Red: Israr Itah
 Manajer Liverpool Jurgen Klopp
Foto: AP/Rui Vieira
Manajer Liverpool Jurgen Klopp

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Performa Liverpool mulai mengkhawatirkan. Inkonsistensi performa kembali ditunjukkan oleh tim besutan Jurgen Klopp tersebut. Memetik dua kemenangan usai disingkirkan Manchester City di putaran keempat Piala Liga Inggris, The Reds kemudain gagal menang dalam dua laga terakhir.

Setelah dibekap Brentford, 1-3, pada pekan ke-19 Liga Primer Inggris, awal bulan ini, Liverpool kemudian ditahan imbang Wolverhampton Wanderers pada putaran ketiga Piala FA, akhir pekan lalu. Dalam laga di Stadion Anfield tersebut, The Reds sempat berbalik unggul sebelum akhirnya menutup laga dengan skor imbang, 2-2.

Baca Juga

Secara keseluruhan, dari lima laga di semua ajang setelah jeda kompetisi, Liverpool menelan dua kekalahan, dua kemenangan, dan satu hasil imbang. Dalam laporan di laman Liverpool Echo, Liverpool dinilai sudah kehilangan efek gentar terhadap lawan-lawannya. Mohamed Salah dan kawan-kawan sudah tidak lagi ditakuti oleh lawan-lawannya. 

''Tidak hanya itu, tim-tim lawan juga sepertinya sudah menemukan titik lemah dari permainan Liverpool. Tim-tim lawan sepertinya mengambil pendekatan yang sama saat menghadapi Liverpool, bertahan dengan begitu dalam sembari memanfaatkan serangan balik cepat,'' tulis laporan Liverpool Echo tersebut.

Pendekatan ini dianggap cukup ampuh untuk menghadapi Liverpool, bahkan untuk bisa mencuri poin di markas The Reds di Stadion Anfield. Karena itu, Jurgen Klopp diharapkan bisa menyusun rencana permainan baru untuk The Reds, selain gegenpressing yang selama ini telah lekat dengan gaya permainan The Reds. 

''Jurgen Klopp harus menemukan formula baru dalam permainan Liverpool,'' lanjut laporan Liverpool Echo tersebut.

Dari lima lawan yang telah dihadapi The Reds pasca jeda kompetisi, hanya Manchester City yang dinilai berani bermain terbuka dan menekan pertahanan Liverpool. Namun, pilihan pendekatan permainan yang diambil pelatih City, Pep Guardiola, itu rasanya tidak lepas dari kualitas para penggawa The Citizens.

Selain itu, Liverpool juga dinilai membutuhkan tambahan pemain anyar di lini tengah untuk bisa mengatasi tren inkonsistensi performa pada musim ini. Hal ini sebenarnya sudah sempat dilontarkan oleh mantan bek tengah Liverpool, Jamie Carragher, pada pertengahan Oktober silam.

Saat itu, Carragher melontarkan kritik terhadap kinerja lini tengah Liverpool pasca kekalahan, 0-1, dari Nottinham Forest. Menurutnya, lini tengah The Reds membutuhkan satu pemain tengah dengan kualitas mumpuni untuk bisa menjaga keseimbangan permainan.

''Mereka terbukti harus terjun ke bursa transfer untuk mencari pemain tengah yang cukup bagus. Saat ini, lini tengah Liverpool tidak berfungsi dengan maksimal. Saat Anda memiliki masalah saat bertahan dan kesulitan untuk membuka pertahanan lawan, maka hal pertama yang harus Anda soroti adalah lini tengah,'' tutur Carragher.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement