Selasa 07 Feb 2023 19:30 WIB

Gelar Rapat Darurat, Man City Klaim Punya Bukti Kuat Melawan Berbagai Tuduhan

Manchester City akan melakukan apa pun untuk membersihkan nama klub.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Logo Manchester City. Manchester City siap menyatakan perang melawan Liga Primer Inggris setelah dituduh melakukan 115 pelanggaran keuangan.
Foto: joe.co.uk
Logo Manchester City. Manchester City siap menyatakan perang melawan Liga Primer Inggris setelah dituduh melakukan 115 pelanggaran keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester City siapa menyatakan perang melawan Liga Primer Inggris. Man City baru saja dituduh melakukan 115 pelanggaran keuangan.

Itu termasuk financial fair play (FFP). Liga Primer melakukan penyelidikan mengenai hal ini selama empat tahun lamanya.

Baca Juga

Kubu biru langit dianggap tidak memberikan data akurat perihal posisi keuangan klub. Manajemen the Citizens juga diduga tidak memberikan detail lengkap gaji Roberto Mancini dari 2009 hingga 2013. Mancini merupakan mantan pelatih klub tersebut. Juga gaji pemain dari 2010 sampai 2016.

"Man City bereaksi terhadap tuduhan itu, mengadakan rapat darurat di Etihad pada Senin (6/2/2023) sore waktu setempat," demikian laporan yang dikutip dari express.co.uk, Selasa (7/2/2023).

The Citizens akan melakukan apa pun untuk membersihkan nama klub. The Sky Blues bersikeras memiliki bukti kuat melawan berbagai tuduhan. Artinya klub yakin bisa menang di persidangan.

Panel yudisial Liga Primer akan menunjuk komisi independen beranggotan tiga orang untuk menyelidiki dugaan pelanggaran Man City. Kelompok tersebut terdiri atas pensiunan hakim, pengacara, dan administrator sepak bola. Mereka bakal memutuskan dakwaan dalam sidang tertutup.

Jika terbukti bersalah, pemilik Etihad Stadium berpotensi mendapat sejumlah hukuman. Dimulai dari degradasi sampai pencabutan enam gelar Liga Primer.  

Sejak 2009, Man City dinilai gagal memberikan laporan keuangan akurat kepada Liga Primer. Ini tentang rincian pendapatan klub, sponsor, serta biaya operasional. Selama periode 2013 hingga 2018, the Citizens juga dianggap melanggar beberapa aturan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), termasuk FFP.

Pada 2020, Manchester Biru sempat dinyatakan bersalah terkait pelanggaran FFP periode 2012 sampai 2016. UEFA melarang klub tersebut tampil selama dua tahun di kompetisi Benua Biru. Namun, sanksi demikian tidak berlaku karena Man City menang banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS). Kini berdasarkan aturan Liga Primer, Man City tak bisa lagi membawa kasus terbaru ke CAS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement